KOMPAS.com - Kertanegara adalah raja terakhir sekaligus pembawa kejayaan Kerajaan Singasari.
Ketika berkuasa antara 1272-1292, wilayah Kerajaan Singasari meliputi seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu, dan Semenanjung Malayu.
Raja Kertanegara memang memiliki ambisi untuk menyatukan kerajaan-kerajaan di nusantara di bawah payung kekuasaan Singasari.
Kehebatannya dalam memerintah berhasil membawa Singasari menjadi salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar di nusantara.
Kertanegara adalah penguasa kelima Kerajaan Singasari yang merupakan putra dari raja sebelumnya, Wisnuwardhana (1248-1268).
Ibunya bernama Waning Hyun atau Jayawardhani, cucu dari pendiri Kerajaan Singasari, Ken Arok dari pernikahannya dengan Ken Dedes.
Kertanegara menikah dengan Sri Bajradewi dan dikaruniai beberapa orang putri.
Putrinya kemudian dinikahkan dengan Raden Wijaya, yang nantinya mendirikan Majapahit, dan Ardharaja, putra Jayakatwang dari Kediri.
Kertanegara adalah pengikut sinkretisme Hindu dan Buddha yang merayakan banyak festival keagamaan.
Baca juga: Kerajaan Singasari: Letak, Silsilah, Kehidupan Sosial, dan Peninggalan
Pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari berhasil mencapai puncak kejayaannya.
Masa pemerintahannya diwarnai ambisi untuk menaklukkan nusantara.
Untuk mewujudkan ambisinya itu, berikut beberapa upaya yang dilakukan oleh Kertanegara.
Di bawah kekuasaan Kertanegara, sektor perdagangan dan pelayaran Singasari berkembang pesat.
Komoditas yang diperdagangkan adalah beras, emas, kayu cendana, dan rempah-rempah.
Pada periode ini, Singasari berhasil menguasai jalur perdagangan dari Selat Malaka hingga Kepulauan Maluku.
Baca juga: Ken Arok: Asal-usul, Pengkhianatan, dan Akhir Hidup