Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kertanegara, Pembawa Kejayaan dan Raja Terakhir Kerajaan Singasari

Kompas.com - 16/07/2021, 11:44 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kertanegara adalah raja terakhir sekaligus pembawa kejayaan Kerajaan Singasari.

Ketika berkuasa antara 1272-1292, wilayah Kerajaan Singasari meliputi seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu, dan Semenanjung Malayu.

Raja Kertanegara memang memiliki ambisi untuk menyatukan kerajaan-kerajaan di nusantara di bawah payung kekuasaan Singasari.

Kehebatannya dalam memerintah berhasil membawa Singasari menjadi salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar di nusantara.

Silsilah Raja Kertanegara

Kertanegara adalah penguasa kelima Kerajaan Singasari yang merupakan putra dari raja sebelumnya, Wisnuwardhana (1248-1268).

Ibunya bernama Waning Hyun atau Jayawardhani, cucu dari pendiri Kerajaan Singasari, Ken Arok dari pernikahannya dengan Ken Dedes.

Kertanegara menikah dengan Sri Bajradewi dan dikaruniai beberapa orang putri.

Putrinya kemudian dinikahkan dengan Raden Wijaya, yang nantinya mendirikan Majapahit, dan Ardharaja, putra Jayakatwang dari Kediri.

Kertanegara adalah pengikut sinkretisme Hindu dan Buddha yang merayakan banyak festival keagamaan.

Baca juga: Kerajaan Singasari: Letak, Silsilah, Kehidupan Sosial, dan Peninggalan

Masa pemerintahan Kertanegara

Pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari berhasil mencapai puncak kejayaannya.

Masa pemerintahannya diwarnai ambisi untuk menaklukkan nusantara.

Untuk mewujudkan ambisinya itu, berikut beberapa upaya yang dilakukan oleh Kertanegara.

  • Perluasan daerah dan hubungan dengan luar negeri
  • Pengiriman ekspedisi ke Sumatera yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu (1275 M)
  • Memantapkan struktur pemerintahan Singasari
  • Agama Hindu dan Buddha sama-sama berkembang

Di bawah kekuasaan Kertanegara, sektor perdagangan dan pelayaran Singasari berkembang pesat.

Komoditas yang diperdagangkan adalah beras, emas, kayu cendana, dan rempah-rempah.

Pada periode ini, Singasari berhasil menguasai jalur perdagangan dari Selat Malaka hingga Kepulauan Maluku.

Baca juga: Ken Arok: Asal-usul, Pengkhianatan, dan Akhir Hidup

Konflik dengan Kekaisaran Mongol

Raja Kertanegara pernah terlibat konflik dengan Kekaisaran Mongol karena menolak untuk tunduk.

Bahkan ia berani menyiksa utusan Mongol yang dikirimkan untuk menyampaikan mandat Kubilai Khan.

Kubilai Khan yang merasa tersinggung akhirnya mengirimkan ekspedisi militer ke Jawa untuk menghukumnya.

Namun, Kertanegara tidak sempat menerima hukuman itu karena ia lebih dulu meninggal di tangan Jayakatwang.

Akhir hidup

Selama memerintah, Kertanegara terlalu sibuk untuk melakukan ekspansi ke luar Jawa.

Akibatnya, pertahanan di dalam istana menjadi lemah karena pasukannya selalu ditugaskan ke luar daerah.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Jayakatwang, adipati di Kediri, untuk melancarkan kudeta terhadap Kertanegara.

Pada Mei 1292, Kertanegara terbunuh dalam pemberontakan Jayakatwang dan Kerajaan Singasari pun runtuh bersamanya.

Kertanegara tidak memiliki ahli waris laki-laki, tetapi putrinya menikah dengan Raden Wijaya, yang kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.

Oleh karena itu, raja-raja Kerajaan Majapahit adalah keturunan dari Raja Kertanegara.

 

Referensi:

  • Palimanan, Yan. (2018). Majapahit. Bandung: Indahjaya Adipratama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com