Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raden Pandji Soeroso: Masa Muda, Peran, dan Kiprah

Kompas.com - 28/06/2021, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sewaktu pejabat Jepang di Magelang mengumpulkan 400 orang Bekasi untuk dijadikan perawat dalam, PMI dibubarkan. 

Pada dasarnya pengumpulan 400 orang ini untuk mempersiapkan kekuatan bersenjata untuk menyerang Republik Indonesia. 

Ketika rakyat menaikkan bendera merah putih di Gunung Tidar, Jepang berusaha menahan. 

Keadaan pun mulai memanas dan semakin menegangkan saat Jepang mulai menembak hingga dua pemuda menjadi korban. Emosi rakyat semakin memuncak. 

Soeroso yang mengetahui hal ini segera menenangkan rakyat yang akan menyerang markas Jepang. 

Lalu, Soeroso pergi menemui Jenderal Tanaka untuk memintanya menghukum Kempetai atau polisi tentara Jepang. 

Jenderal Tanaka mengabulkan permintaan Soeroso. 

Setelah itu, pada 1945, Soeroso ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah pertama pasca kemerdekaan. 

Empat tahun kemudian, 1949, setelah Agresi Militer Belanda II, Soeroso ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri. 

Karier politik masih berlanjut. Pada 1958, RP Soeroso diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi anggota Pertimbangan Penghargaan Perintis Kemerdekaan Indonesia. 

Selanjutnya, pada 1956, Soeroso terpilih menjadi Ketua Badan Koordinasi Pusat Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia. 

Baca juga: Mengapa Mataram Menyerang Batavia?

Akhir Hidup

RP Soeroso wafat pada 16 Mei 1981. 

Ia memiliki seorang putra bernama Raden Pandji Soejono, seorang ahli purbakala atau arkeolog senior di Indonesia. 

Untuk mengenang jasa Soeroso, melalui SK Presiden No. 81/TK/1986, ia dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com