Beberapa bulan kemudian, Si Pitung berhasil menghilang dari penjara dengan cara yang misterius.
Setelah dilakukan investigasi, ternyata Si Pitung berhasil kabur setelah seorang petugas penjara meminjaminya sebuah belincong (linggis pencungkil).
Baca juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Kesultanan Banten
Dari surat kabar Hindia Olanda, diketahui bahwa Si Pitung menjalankan aksinya dan menjadi buronan Belanda selama kurang lebih 16 bulan.
Pada Oktober 1893, Kepala Polisi Schout A.W.V. Hinne mendapat laporan tentang keberadaan Pitung.
Si Pitung akhirnya disergap dan tewas setelah terkena beberapa tembakan di tubuhnya.
Kabar mengenai tewasnya Si Pitung dimuat dalam surat kabar berbahasa Belanda, De Locomotief, edisi 19 Oktober 1893 dan koran Hindia Olanda edisi 20 Oktober 1893.
Si Pitung kemudian dimakamkan oleh kepolisian Belanda di daerah Krekot, dekat Pasar Baru.
Referensi: