Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nani Wartabone: Peran, Perjuangan, dan Permesta

Kompas.com - 22/06/2021, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nani Wartabone merupakan seorang tokoh perjuangan Indonesia asal Gorontalo.

Ia merupakan penentang kolonialisme yang aktif berorganisasi. 

Nani memulai perjuangannya dengan mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923. 

Lima tahun berselang, 1928, ia menjadi Ketua PNI cabang Gorontalo.

Baca juga: Hazairin: Masa Muda, Peran, dan Kiprahnya di Bidang Hukum

Kehidupan

Nani Wartabone lahir di Gorontalo, 30 April 1907. 

Ia adalah putra dari Zakaria Wartabone, seorang aparat yang bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda.

Walaupun sang ayah bekerja untuk Belanda, ia memiliki pandangan yang berbeda terhadap penjajah.

Nani tidak betah bersekolah karena baginya para guru asal Belanda ini terlalu meninggi-ninggikan bangsa barat dan merendahkan bangsa Indonesia.

Baca juga: La Maddukelleng: Perjuangan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Perjuangan

Pada 1942, Indonesia tengah dikuasai oleh Jepang.

Nani Wartabone mendengar bahwa Jepang telah berhasil menduduki Manado.

Orang-orang Belanda melarikan diri ke Poso. 

Hal ini lantas membuat orang Belanda di Gorontalo merasa khawatir. Mereka pun bersiap pergi dengan lebih dulu melakukan bumi hangus.

Pada 22 Januari 1942, Belanda membakar kapal motor Kalio dan gudang kopra di pelabuhan.

Mengetahui peristiwa ini, Nani menyiapakan senjata dan pasukannya.

Pada 23 Januari 1942, pasukan yang ia pimpin langsung ini berangkat dari Suwawa menuju Gorontalo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com