Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Indonesia Timur (RIS)

Kompas.com - 16/06/2021, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Negara Indonesia Timur (NIT) adalah negara bagian pasca Perang Dunia II yang dibentuk di Hindia Belanda bagian Timur oleh Belanda.

NIT didirikan pada 1946 dan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat pada 1949, akhir Revolusi Nasional Indonesia. 

Kota-kota yang menjadi bagian dari NIT adalah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. 

Baca juga: Sejarah Museum Fatahillah

Sejarah

Pada 1938, Belanda mendirikan wilayah Timur Raya. 

Empat tahun setelahnya, Jepang pun datang, pada 1942. Daerah ini kemudian ditempatkan di bawah kendali Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. 

Mulai mendekati proklamasi kemerdekaan, kaum Republiken Indonesia pun berusaha berjuang untuk mengamankan kemerdekaan Indonesia dari kendali kolonial Belanda.

Namun, administrator yang didukung oleh pasukan Australia tiba di daerah yang sebelumnya sudah lebih dulu dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang.

Mereka mencegah berdirinya pemerintahan Republiken. 

Pada 16-25 Juli 1946, Belanda menyelenggarakan konferensi di Kota Malino, Sulawesi, sebagai upaya untuk mengatur solusi federal untuk Indonesia.

Konferensi Malino ini menghasilkan rencana untuk sebuah negara di Kalimantan dan Indonesia Timur, wilayah yang dikendalikan Belanda.

Pada 18-24 Desember, diadakan Konferensi Denpasar. Konferensi ini bertujuan merumuskan kekhususan sebuah negara yang disebut Negara Timur Besar. 

Negara ini didirikan pada 24 Desember dan berganti nama menjadi Negara Indonesia Timur pada 27 Desember.

Negara Indonesia Timur bertujuan untuk menyaingi dan memaksa Republik Indonesia untuk menerima bentuk negara federasi dengan tujuan mengecilkan wilayah Republik Indonesia.

Baca juga: Katamso Darmokusumo: Kehidupan, Karier Militer, dan Kematiannya

Pemerintahan

Melalui Konferensi Denpasar, disetujui sebuah Peraturan Pembentukan Negara Indonesia Timur.

Dari sini, negara bagian akan memiliki presiden yang akan menunjuk kabinet dan legislatif mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com