Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Paleozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri

Kompas.com - 02/04/2021, 12:48 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paleozoikum adalah pembabakan masa prasejarah yang sering disebut sebagai zaman primer atau zaman kehidupan tua.

Zaman ini diperkirakan terjadi sekitar 245-545 juta tahun lalu.

Nama paleozoikum diambil dari bahasa Yunani, yaitu palaios yang artinya tua dan zoe yang artinya hidup.

Zaman paleozoikum termasuk dalam periodisasi atau pembabakan zaman secara geologis.

Pada periode yang berlangsung selama 340 juta tahun ini temperatur bumi semakin turun, sehingga memungkinkan adanya kehidupan.

Makhluk hidup yang muncul pada zaman Paleozoikum diantaranya, mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang-binatang bersel satu lainnya yang tidak bertulang.

Baca juga: Pembabakan Masa Prasejarah Berdasarkan Geologi

Pembagian

Masa Paleozoikum dibagi menjadi enam periode. Berikut pembagiannya dari yang tertua hingga termuda:

1. Zaman Kambrium

Nama Kambrium berasal dari kata Cambria, yang merupakan nama Latin untuk Wales. Sebab, Wales menjadi tempat penggalian awal lapisan bawah batuan Kambrium dilakukan.

Periode ini berlangsung mulai 541 juta hingga 485,4 juta tahun lalu.

Fosil yang ditemukan pada Zaman Kambrium umumnya terdiri dari batuan metamorf.

Baca juga: Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi

Kehidupan pada masa ini masih terbatas di lingkungan air, terutama kehidupan laut.

Jenis kehidupan yang memegang peranan penting pada masa ini diantaranya, archeocyatha, trilobita, brachiopoda, dan mollusca.

2. Zaman Ordovisium

Zaman Ordovisium terjadi pada 485,4 juta hingga 443,8 juta tahun lalu.

Nama Ordovisium pertama kali diusulkan pada 1879 oleh Charles Lapworth, seorang ahli geologi berkebangsaan Inggris.

Pada periode ini muncul ikan tanpa rahang yang kemudian disebut sebagai vertebrata tertua.

Baca juga: Masyarakat Prasejarah: Kebudayaan Bacson-Hoabinh

3. Zaman Silur

Pada sisi bawah, Zaman Silur berbatasan dengan Kambrium yang dicirikan oleh adanya rumpang.

Selanjutnya, lapisan-lapisan Silur dicirikan dengan adanya fauna yang lebih luas bila dibandingkan dengan Kambrium.

Pada periode ini, benua-benua terus bergerak hingga membentuk pegunungan di beberapa wilayah.

Zaman Silur terjadi antara 443,8 juta hingga 419,2 juta tahun lalu.

Baca juga: Cara Masyarakat Prasejarah Mewariskan Masa Lalunya

4. Zaman Devon

Zaman Devon berlangsung antara 419,2 juta hingga 358,9 juta tahun lalu.

Pada periode ini, hewan vertebrata mulai melakukan transisi ke darat. Selain itu, terjadi evolusi amfibi dari ikan crossopterygian yang menghirup udara.

5. Zaman Carbon

Zaman Carbon berlangsung sekitar 358,9 juta hingga 298,9 juta tahun lalu ini. Pada Zaman Carbon, semakin banyak ditemukan makhluk hidup yang tinggal di darat.

Tumbuhan dan hewan mulai menemukan solusi dalam mengatasi ketergantungan mereka pada lingkungan lembab untuk bereproduksi.

Baca juga: Mengapa Zaman Paleozoikum Belum Terdapat Manusia Purba?

Pada zaman ini, serangga juga mulai mengembangkan sayap.

6. Zaman Permian

Periode terakhir Era Paleozoikum ini diperkirakan berlangsung sekitar 298,9 juta hingga 252,2 juta tahun lalu.

Zaman Permian menjadi masa kepunahan yang menghilangkan kelompok invertebrata seperti blastoid, fusulinid, dan trilobita.

Kelompok lainnya, termasuk amonoid, brakiopoda, bryozoa, karang, dan crinoid, hancur parah tetapi berhasil bertahan hidup.

Diperkirakan sebanyak 95 persen spesies invertebrata laut punah selama akhir Zaman Permian.

Baca juga: Pembagian Zaman Paleozoikum

Namun, tingkat kepunahan pada vertebrata, baik akuatik maupun darat, dan tumbuhan jauh lebih rendah.

Penyebab peristiwa kepunahan ini masih belum jelas, tetapi mungkin terkait dengan iklim yang berubah dan permukaan laut yang sangat rendah pada saat itu.

Ciri-ciri

  1. Terjadi sekitar 245-545 juta tahun lalu
  2. Temperatur bumi semakin turun
  3. Keadaan bumi masih belum stabil
  4. Adanya kehidupan di laut dan darat
  5. Munculnya mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang-binatang bersel satu lainnya yang tidak bertulang.

Referensi:

  • Sukandarrumidi. (2018). Geologi Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com