TOKYO, KOMPAS.com - Merebaknya penyebaran virus corona, termasuk di Jepang, membuat Komite Organisasi Olimpiade Tokyo 2020 membuat rencana baru.
Laman kyodonews.net menulis, CEO Komite Organisasi tersebut, Toshiro Muto mengatakan,"Membawa banyak penonton berkumpul bersama bakal meningkatkan risiko infeksi virus tersebut."
Baca juga: Otoritas Fukushima Pastikan Pawai Obor Olimpiade Aman dari Ancaman Radiasi
"Memperpendek arak-arakan obor Olimpiade adalah pendekatan yang tengah kami pertimbangkan," ujarnya.
Sebelumnya, Muto menolak anjuran membatalkan perarakan tersebut.
"Kami tidak mempertimbangkan pembatalan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya tengah mengukur keselamatan pelaksanaan perhelatan olahraga multicabang terbesar dunia ini.
"Yang kami pertimbangkan adalah bagaimana perarakan tetap berjalan sembari mencegah risiko infeksi," ujarnya.
Muto mengindikasikan, setiap hari untuk seremoni pemberangkatan dan ketibaan bakal dibuat lebih kecil.
Perarakan obor akan dimulai pada 26 Maret 2020 di pusat pelatihan sepak bola J Village di Fukushima.
Perarakan itu akan melewati 859 kota selama 121 hari.
Penyederhanaan perarakan obor akan dibuat per segmen melalui peringatan per minggu.
Lantaran kebijakan ini, Muto berharap pihak sponsor tetap memahami situasi yang terjadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.