TOKYO, KOMPAS.com - Jepang bergeming, tetap bakal melaksanakan perhelatan Olimpiade dan Paralimpik 2020.
Sikap itu ditampilkan Jepang berkenaan dengan merebaknya virus corona.
Baca juga: Harapan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade
"Komite Olimpiade Internasional harus percaya diri menghadapi respons Jepang untuk tetap menjadikan kedua kegiatan itu sebagai rencana yang bakal diwujudkan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga.
Baca juga: Citi dan Visa Ajak Nasabahnya ke Olimpiade Tokyo Gratis, Ini Caranya
Laman kyodonews.net menulis, Jumat (21/2/2020), mengenai sikap Jepang itu.
"Kami akan berkoordinasi lebih erat dengan IOC, komite organisasi, dan pemerintah Kota Tokyo dan bergerak maju dengan berbagai persiapan untuk meyakinkan para atlet dan penonton merasa aman dan nyaman selama penyelenggaraan," kata Yoshihide Suga kepada media.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Ini Salah Satu Kebutuhan Eko Yuli Irawan
Olimpiade Tokyo akan berlangsung mulai 24 Juli 2020 dan rampung pada 9 Agustus 2020.
Lantas Paralimpik Tokyo dimulai pada 25 Agustus 2020 dan berakhir pada 6 September 2020.
Hingga kini, ada 25 negara terdampak virus corona sejak virus mematikan itu merebak kali pertama di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan Wujudkan Harapan
Di wilayah Jepang, ada 700 orang terinfeksi virus corona.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Ini Salah Satu Kebutuhan Eko Yuli Irawan
Dari jumlah itu, ada 634 kasus terjadi pada para penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang tengah sandar dan dikarantina di perairan Yokohama.
Kasus yang terjadi di Diamond Princess adalah kasus virus corona terbesar yang terjadi di luar China.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.