Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca: Pengertian, Komponen, dan Manfaat

Kompas.com - 17/03/2024, 14:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis dan keuangan, pemahaman yang kuat tentang neraca sangatlah penting.

Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang paling fundamental dan sering digunakan dalam mengevaluasi kesehatan finansial sebuah entitas.

Baik itu perusahaan, organisasi nirlaba, maupun individu, neraca memberikan pandangan yang komprehensif tentang aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki pada suatu titik waktu tertentu.

Dalam artikel ini, kita akan menguraikan pengertian, komponen, dan manfaat dari neraca, memperdalam pemahaman tentang alat penting ini dalam konteks keuangan.

Baca juga: Neraca Perdagangan: Pengertian dan Fungsinya

Pengertian neraca

Menurut Jill Hart dalam bukunya Management Accounting: Principles and Applications (2012), neraca adalah sebuah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu.

Dilansir dari Investopedia, istilah neraca mengacu pada laporan keuangan yang melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada titik waktu tertentu.

Neraca memberikan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian bagi investor dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. 

Singkatnya, neraca adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki dan dimiliki perusahaan, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

Neraca menganut persamaan akuntansi berikut, dengan aset di satu sisi, dan kewajiban ditambah ekuitas pemegang saham di sisi lain, seimbang:

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

Baca juga: Contoh Neraca Lajur dan Cara Membuatnya

Komponen neraca

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan neraca memiliki tiga komponen, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham. Berikut merupakan penjelasannya:

Aset

Aset adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh entitas yang memiliki nilai ekonomi. Aset dapat berupa properti, uang tunai, piutang, investasi, peralatan, dan banyak lagi.

Dalam neraca, aset dibagi menjadi dua kategori utama: aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar (non-current assets).

Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat diubah menjadi uang dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi normal entitas tersebut. Contohnya termasuk kas, piutang, dan persediaan.

Sementara itu, aset tidak lancar adalah aset yang diperkirakan akan digunakan atau diubah menjadi uang dalam waktu lebih dari satu tahun. Ini mencakup aset tetap seperti tanah, bangunan, mesin, dan investasi jangka panjang.

Baca juga: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com