KOMPAS.com - Gaya bicara merupakan bagian dari identitas sosial seseorang yang digunakan saat berkomunikasi dengan orang lain.
Melalui gaya bicara, biasanya kita bisa mengidentifikasi identitas seseorang berdasarkan status, pendidikan, atau asalnya.
Gaya bicara dibentuk oleh pengaruh budaya dan lingkungan sekitar dari si pembicara.
Saat berbicara, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah gaya bicaranya menyesuaikan tempat, situasi, dan lawan bicaranya.
Baca juga: Proses Berbicara pada Manusia
Kemampuan manusia untuk mengubah gaya bicara disebut speech-shifting. Speech-shifting adalah perubahan gaya bicara ketika berada di situasi tertentu.
Faktor yang memengaruhi pembicara untuk mengubah gaya bicaranya adalah untuk menyesuaikan dan menempatkan diri dengan situasi yang sedang dihadapinya.
Biasanya, pembicara akan mengubah gaya bicaranya ketika berbicara dengan orang yang berbeda.
Hal tersebut dilakukan karena pembicara mengadopsi gaya bicara setiap lawan bicaranya.
Baca juga: 12 Prinsip Komunikasi
Dengan speech-shifting, si pembicara juga bisa mempererat kekerabatan dan menjaga hubungannya dengan lawan bicaranya.
Terdapat empat jenis gaya bicara yang umum, yaitu:
Bagaimana penjelasan dari setiap gaya bahasa tersebut? Simaklah penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Jenis-jenis Gaya Bahasa dalam Sastra dan Contohnya
Prestise merupakan gaya bahasa yang dipengaruhi oleh status sosial.
Gaya bicara orang yang berasal dari status sosial tinggi akan berbeda dengan gaya bicara orang yang berasal dari status sosial yang lebih rendah.
Contohnya adalah orang yang status pendidikannya tinggi akan memiliki gaya bahasa yang berbeda dengan orang yang status pendidikannya lebih rendah.
Baca juga: Unsur Baku dalam Sistem Lapisan Sosial: Status dan Peranan
Akomodasi ujaran (speech accommodation) adalah gaya bicara yang bergantung kepada persepsi pendengarnya.