KOMPAS.com – Dalam akuntansi, laporan keuangan adalah sesuatu hal yang penting. Laporan keuangan tidak hanya berisi informasi keuangan suatu perusahaan tetapi juga dasar dalam membuat keputusan.
Dalam laporan keuangan biasanya sering kita jumpai aset dan liabilitas suatu perusahaan. Dua hal tersebut adalah hal wajib yang harus ada dan memiliki banyak jenisnya. Salah satunya yaitu aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual.
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar. Sedangkan, dimiliki untuk dijual maksudnya nilai yang tercatat akan dipulihkan dengan penjualan bukan kegiatan usaha.
Semua aset tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 58, termasuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.
Penerapan PSAK 58 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi, dan aset biolojik.
Baca juga: Kombinasi Bisnis Akuntansi Keuangan Lanjutan
Aset dapat dikatakan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual harus memenuhi dua kriteria yang berlaku sebagai berikut:
Maksudnya, aset ini harus siap dijual. Misalnya, suatu rumah akan dijual kepada pembeli, maka penjual harus segera mengosongkan rumah tersebut.
Penjualan dikatakan sangat mungkin terjadi, jika:
Penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diharapkan dapat terjadi paling lambat dalam 1 tahun ke depan. Apabila memang harus lebih dari 1 tahun mala kondisi yang diperbolehkan sebagai berikut:
Akan tetapi, jika aset tidak lancar diperoleh secara khusus dengan tujuan dilepaskan maka diklasifikasikan pada tanggal perolehan jika terpenuhi kondisi sebagai berikut:
Baca juga: Kumpulan Soal Kombinasi Bisnis Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat atau nilai wajar neto. Nilai tercatat adalah nilai akhir yang diakui di laporan posisi keuangan. Sedangkan, nilai wajar neto adalah nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Aset ini tidak didepresiasi sampai sesaat aset diklasifikasi. Aset ini jika penjualannya melebihi 1 tahun, maka harus dihitung biaya menjual pada nilai kini.
Jika pada saat awal pengakuan, nilai wajar neto aset lebih rendah dari nilai tercatatnya, maka entitas harus megakui sebesar nilai wajar netonya sehingga rugi penurunan nilai aset langsung diakui di laba rugi saat awal pengakuan.
Contoh:
Tanggal 1 Januari 2016, sebuah mesin diklasifikasi sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan diukur pada mana yang terendah antara nilai tercatat dengan nilai wajar neto.
Nilai tercatat aset= Rp 100.000.000 - ((Rp 100.000.000 - Rp 10.000.000) x 3/10))= Rp 73.000.000
Nilai wajar neto= Rp 60.000.000 - Rp 2.000.000= Rp 58.000.000
Nilai yang harus diakui adalah yang lebih rendah yaitu Rp 58.000.000
Maka dari itu, catatan rugi penurunan nilai tercatat ke nilai wajar yaitu sebesar Rp 73.000.000-Rp 58.000.000= Rp 15.000.000
Jurnalnya sebagai berikut:
Rugi penurunan nilai | Rp 15.000.000 | ||
Mesin | Rp 15.000.000 |
Mesin dimiliki untuk dijiual | Rp 58.000.000 | ||
Mesin | Rp 58.000.000 |
Baca juga: Karateristik Akuntansi Manajemen
Jika nilai wajar neto mengalami penurunan lagi dibanding nilai tercatat akhir maka entitas mengakui kembali kerugiannya. Jika sebaliknya, maka entitas mengakui pemulihan penurunan nilai tercatat tapi tidak melebihi akumulasi penurunan yang telah dicatat sejak klasifikasi.
Pada model revaluasi, aset harus direvaluasi ke nilai wajar sesaat sebelum di reklasifikasi. Setelah reklasifikasi, biaya menjual dikurangkan dan diakui sebagai rugi penurunan nilai sebagai bagian laba rugi periode berjalan.
Suatu aset yang kondisinya tidak terpenuhi lagi kriteria pengakuan aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual misalnya karena manajemen memutuskan akan menggunakan kembali aset ini.
Dalam penyajiannya, aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual ini harus disajikan secara terpisah dengan kelompok aset lain. Aset ini disajikan dalam kelompok aset lancar karena akan direalisasikan melalui penjualan dalam jangka waktu satu tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.