KOMPAS.com – Kombinasi bisnis merupakan transaksi di mana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Menurut PSAK 22, Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis.
Akuisisi merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu dengan cara menyatukan saham aset maupun non aset.
Kombinasi bisnis memiliki tujuan agar perusahaan semakin besar dan berkembang. Apabila sebuah perusahaan dipandang besar dan berkembang, para investor akan datang dengan sendirinya menawarkan investasi.
Dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (2016) oleh Martani, kombinasi bisnis merupakan salah satu cara dalam melakukan pengembangan usaha sehingga menjadi lebih besar.
Tujuan lain dari adanya kombinasi bisnis ini adalah memperluas pasar dan jaringan. Contoh kombinasi bisnis, entitas melakukan ekspansi usaha ke Singapore.
Baca juga: Karateristik Akuntansi Manajemen
Dalam sebuah bisnis, keuntungan yang dimaksud sudah pasti yaitu imbal hasil berupa uang yang lebih besar.
Keuntungan kombinasi bisnis dalam akuntansi keuangan lanjutan tercipta karena mampu menghasilkan sinergi dalam kombinasi bisnisnya.
Perlu diketahui pula, kombinasi bisnis bersifat kompleks. Sebab, bertambahnya entitas akan membuat menjadi lebih birokratis dan kompleks.
Suatu perusahaan melakukan kombinasi bisnis tentunya untuk mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu perlu adanya strategi bisnis yang dilakukan untuk pengembangan bisnisnya sebagai berikut:
Integrasi vertikal adalah kombinasi bisnis yang melakukan akuisisi dengan memiliki hubungan dengan pemasok.
Misalnya, perusahaan baju mengakuisisi entitas produsen kain yang merupakan bahan baku pembuatan baju. Dalam hal ini, perusahaan baju kepada perusahaan kain bisa juga disebut sebagai integrasi hulu.
Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Unsur, Tujuan, Fungsi, Rumus
Integrasi horizontal adalah kombinasi bisnis yang melakukan akuisisi dengan menghasilkan produk yang sejenis. Misalnya, perusahaan baju perempuan mengakuisisi perusahaan baju laki-laki.
Konglomerasi adalah kombinasi bisnis yang melakukan akuisisi dengan tidak memiliki hubungan dengan entitas. Misalnya, perusahaan baju mengakuisisi perusahaan mie instan.
Beberapa bentuk entitas, yakni: