Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pahlawan Wanita Indonesia yang Jarang Diketahui

Kompas.com - 18/08/2023, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

Siti Manggopoh adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia yang jarang diketahui, padahal jasanya luar biasa bagi masyarakat Indonesia.

Ketika Belanda menjajah, mereka menyusun kebijakan ekonomi belasting atau penerapan pajak uang.

Karena mengetahui bahwa kebijakan ekonomi itu sangat merugikan masyarakat, Siti Manggopoh bersama rekannya berani menyerang dan melawan Belanda.

Nyi Ageng Serang

Nama Nyi Ageng Serang jarang terdengar di telinga kita. Ia merupakan nenek dari Ki Hadjar Dewantara, pahlawan pendidikan Indonesia.

Usianya yang sudah tua tidak menghalangi Nyi Ageng Serang untuk berperang melawan Belanda, bersama Pangeran Diponegoro.

Baca juga: 6 Pahlawan Perempuan Indonesia

Selain membantu peperangan, ia juga menjadi penasihat perang. Dirinya bahkan juga pernah terlibat langsung dan perang gerilya di Kulon Progo, Yogyakarta.

Berkat jasanya bagi bangsa Indonesia, oleh pemerintah Indonesia, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Opu Daeng Risadju

Pahlawan wanita Indonesia yang berikutnya adalah Opu Daeng Risadju. Ia lahir dengan nama Famajjah.

Dirinya tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang menjadi pucuk pimpinan parta politik yang berasaskan Islam, yakni PSII (Partai Syarekat Islam Indonesia).

Perjuangannya kala itu menimbulkan kekhawatiran bagi Belanda. Ia dituduh memprovokasi rakyat untuk melawan pemerintah kolonial. Akhirnya ia dipenjara selama 13 bulan.

Perjuangan dan semangatnya tak berhenti. Ia bersama pemuda Indonesia menyerang tentara NICA pada 1946.

Baca juga: Cara Menghargai Jasa Pahlawan dan Meneladani Sikapnya

Ia kembali ditangkap dan dihukum dengan dipaksa berjalan kaki sejauh 40 kilometer. Akibatnya, ia mengalami tuli hingga akhir hayat.

Atas jasanya itu, dia dianugerahi gelar pahlawan oleh Pemerintah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com