Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Pahlawan Wanita Indonesia yang Jarang Diketahui

KOMPAS.com - Perjuangan memerdekakan Indonesia banyak dilakukan oleh berbagai kalangan, terlepas apa pun jabatan dan jenis kelaminnya.

Kita seharusnya bangga karena memiliki banyak pahlawan wanita Indonesia. Sayangnya, ada beberapa pahlawan wanita Indonesia yang jarang diketahui masyarakat.

Berikut daftar nama pahlawan wanita Indonesia yang jarang diketahui:

Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan DIY, Maria Walanda Maramis adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Ia berjasa dalam pengembangan keadaan perempuan di awal abad ke-20. Bersama temannya, ia pernah mendirikan PIKAT atau organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya.

Berkat jasanya memajukan kaum perempuan, khususnya Minahasa, Pemerintah Indonesia menganugerahi Maria Walanda Maramis gelar Pahlawan Pergerakan Nasional.

Dilansir dari situs Kepustakaan Kongres Wanita Indonesia, Keumalahayati adalah salah satu nama pahlawan wanita Indonesia yang jarang diketahui.

Ia merupakan seorang pejuang wanita dari Kesultanan Aceh. Selain dikenal sebagai Keumalahayati, ia juga sering dupanggil Laksamana Malahayati.

Salah satu perannya yang luar biasa, yakni Malahayati memimpin dua ribu orang Inong Balee (janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal dan benteng Belanda.

Bahkan ia juga membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. 

Berkat keberaniannya ini, ia dijuluki laksamana.

Siti Manggopoh

Dalam buku Khazanah Ulama Perempuan Nusantara (2023) oleh Nur Hasan, dituliskan bahwa Siti Manggopoh memiliki nama asli Siti.

Ia adalah satu-satunya anak perempuan di keluarganya. Kelima saudara kandungnya adalah laki-laki.

Siti Manggopoh adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia yang jarang diketahui, padahal jasanya luar biasa bagi masyarakat Indonesia.

Ketika Belanda menjajah, mereka menyusun kebijakan ekonomi belasting atau penerapan pajak uang.

Karena mengetahui bahwa kebijakan ekonomi itu sangat merugikan masyarakat, Siti Manggopoh bersama rekannya berani menyerang dan melawan Belanda.

Nama Nyi Ageng Serang jarang terdengar di telinga kita. Ia merupakan nenek dari Ki Hadjar Dewantara, pahlawan pendidikan Indonesia.

Usianya yang sudah tua tidak menghalangi Nyi Ageng Serang untuk berperang melawan Belanda, bersama Pangeran Diponegoro.

Selain membantu peperangan, ia juga menjadi penasihat perang. Dirinya bahkan juga pernah terlibat langsung dan perang gerilya di Kulon Progo, Yogyakarta.

Berkat jasanya bagi bangsa Indonesia, oleh pemerintah Indonesia, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Opu Daeng Risadju

Pahlawan wanita Indonesia yang berikutnya adalah Opu Daeng Risadju. Ia lahir dengan nama Famajjah.

Dirinya tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang menjadi pucuk pimpinan parta politik yang berasaskan Islam, yakni PSII (Partai Syarekat Islam Indonesia).

Perjuangannya kala itu menimbulkan kekhawatiran bagi Belanda. Ia dituduh memprovokasi rakyat untuk melawan pemerintah kolonial. Akhirnya ia dipenjara selama 13 bulan.

Perjuangan dan semangatnya tak berhenti. Ia bersama pemuda Indonesia menyerang tentara NICA pada 1946.

Ia kembali ditangkap dan dihukum dengan dipaksa berjalan kaki sejauh 40 kilometer. Akibatnya, ia mengalami tuli hingga akhir hayat.

Atas jasanya itu, dia dianugerahi gelar pahlawan oleh Pemerintah Indonesia.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/18/080000169/5-pahlawan-wanita-indonesia-yang-jarang-diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke