Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal R.A Kartini, Sang Pahlawan Emansipasi Wanita

Kompas.com - 09/09/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai tokoh pelopor kebangkitan atau emansipasi perempuan Nusantara.

Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa. Kartini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah.

Kartini dilahirkan di Jepara pada 21 April 1879. Ia menempuh pendidikannya di di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar milik Pemerintah Belanda.

Setelah menamatkan sekolah dasarnya, ia ingin melanjutkan pendidikannya. Namun, perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi.

Ketika memasuki usia 12 tahun, perempuan Jawa saat itu harus memasuki masa pingitan (tradisi Jawa menjelang pernikahan).

Pada usia 16 tahun, Kartini bebas dari masa pingitan. Sejak saat itu, Kartini melakukan beberapa perubahan.

Baca juga: Sikap Teladan dari Raden Ajeng Kartini

Misal, sang adik perempuannya, Roekmini dan Kardinah, tidak perlu berjongkok untuk menyembah atau memberi hormat kepadanya.

Pada 1903, Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Adhiningrat. Sang suami memahami dan mendukung cita-cita Kartini untuk mendirikan sekolah bagi kaum perempuan.

Sekolah itu didirikan di sebelah timur pintu gerbang kompleks Kantor Kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai gedung pramuka.

Berjuang lewat tulisan

Keinginan Kartini untuk memajukan pendidikan bagi kaum perempuan, terinspirasi dari buku, koran dan majalah Eropa yang sering dibacanya.

Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Ia sering membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft.

Ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan), antara lain majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, serta majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

Kartini juga sering menuliskan pemikirannya, dan mengirimkannya ke berbagai majalah dan surat kabar, salah satunya majalah De Hollandsche Leile.

Dari suratnya itu, terlihat bahwa Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian sambil membuat catatan kecil.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com