Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Pertumbuhan: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Ciri-Cirinya

Kompas.com - 10/01/2023, 21:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Hal tersebut terjadi karena adanya aktivitas ekonomi yang membutuhkan aktivitas-aktivitas penunjang lainnya, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan.

Selain itu, aktivitas tersebut juga membutuhkan sumber daya untuk berjalan sehingga membuka perdagangan di wilayah lain. Adapun, efek pengganda ini sangat diandalkan dalam pembangunan kawasan pusat pertumbuhan.

  • Memiliki eksternalitas ekonomi tinggi

Eksternalitas merupakan dampak-dampak yang dirasakan oleh pihak lain baik yang bernuansa positif maupun negative. Pada umumnya, kawasan growth center menghasilkan eksternalitas perekonomian yang sifatnya sangat positif bagi daerah sekitarnya.

Hal tersebut disebabkan adanya multiplier effect serta trickle down economics. Namun, kawasan ini juga dapat memberikan eksternalitas negatif kepada wilayah-wilayah sekitar. Misalnya polusi lingkungan, krisis iklim, dan pencemaran-pencemaran lainnya.

Baca juga: Pembagian Wilayah Laut Indonesia beserta Penjelasannya

  • Terdapat beragam aktivitas

Pada umumnya, daerah yang menjadi pusat pertumbuhan memiliki banyak sekali aktivitas yang beragam terutama perekonomian. Sebagai contoh perdagangan, perindustrian, perumahan, pergudangan, distribusi, sampai hiburan.

Pada umumnya, semua bercampur dan saling terintegrasi dalam suatu growth pole. Namun, setiap pusat pertumbuhan pasti memiliki spesialisasi tertentu.

Bahkan, ada yang telah dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih pesat lagi. Kawasan-kawasan ini memiliki fokus tertentu yang menjadi ciri khasnya.

  • Terdapat aglomerasi

Pada umumnya, kawasan pusat pertumbuhan memiliki konsentrasi atau aglomerasi aktivitas perekonomian yang ada di dalam wilayahnya.

Dalam wilayah tersebut, terjadi banyak aktivitas dan investasi yang diberikan untuk membangun infrastruktur dan menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di daerah ini.

Aglomerasi yang tinggi ini, turut menyebabkan terbentuknya multiplier effect yang tinggi pula. Dengan adanya multiplier effect yang tinggi maka harapannya dapat terbentuk keuntungan-keuntungan yang lebih banyak lagi bagi para pelaku usaha di wilayah tersebut.

Baca juga: Posisi Wilayah Indonesia secara Astronomis, Geologis, dan Geografis

  • Membentuk hubungan (linkage) ke depan dan ke belakang

Linkage seringkali dimaknai sebagai hubungan ekonomi antara kegiatan-kegiatan yang menyangkut perekonomian di suatu wilayah. Dengan adanya linkage, aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah dapat menunjang dan ditunjang oleh aktivitas lainnya.

Hal ini berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan produk domestik bruto dari suatu daerah. Secara umum, terdapat 2 jenis linkage, yakni linkage ke depan dan ke belakang.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com