Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Pusat pertumbuhan (growth pole) adalah kawasan perkembangan yang cukup pesat sehingga dijadikan pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah di sekitarnya.
Kemajuan dari pusat pertumbuhan akan menyebar dan mendorong perkembangan wilayah di sekelilingnya yang disebut dengan spread effect.
Pusat pertumbuhan juga dapat dirumuskan sebagai wilayah dengan pertumbuhan yang sangat pesat ketika dibandingkan dengan wilayah lain. Pusat pertumbuhan biasanya mengambil peran sebagai pusat pelayanan bagi daerah sekitar.
Sementara itu, dikutip dari buku Pengembangan Wilayah: Teori dan Aplikasi (2016) karya Ali Kabul Mahi dijelaskan, bahwa pengertian pusat pertumbuhan memiliki dua definisi sebagai berikut:
Secara fungsional, pusat pertumbuhan merupakan suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang memiliki sifat hubungan berupa unsur-unsur kedinamisan. Sehingga mampu mendorong kehidupan ekonomi baik ke dalam maupun ke luar wilayah.
Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang memiliki fasilitas dan kemudahan. Oleh sebab itu, lokasi tersebut menjadi pusat daya tarik yang berakibat pada berbagai ketertarikan berbagai kalangan untuk membuka usaha.
Baca juga: 3 Bentuk Batas Wilayah Daratan
Ada berbagai faktor serta alasan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan, yaitu:
Daerah yang memiliki sumber daya alam maka akan punya potensi sebagai pusat pertumbuhan. Sebagai contoh, daerah pertambangan akan memiliki daya tarik sendiri pada kegiatan ekonomi berupa peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.
Sumber daya manusia berperan sebagai pembentuk pusat pertumbuhan. Dalam membangun dan mengelola sebuah wilayah dibutuhkan tenaga ahli, profesional, dan kapabel dengan jumlah yang cukup.
Lokasi yang strategis akan mempermudah transportasi dan distribusi barang sehingga perkembangan pusat pertumbuhan akan cepat. Pada umumnya, daerah yang memiliki relief cenderung akan lebih cepat menjadi pusat pertumbuhan.
Daerah yang memiliki fasilitas penunjang yang memadai akan memiliki potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan.
Fasilitas yang dimaksud berupa jalan raya, jaringan internet, komunikasi, bahan bakar, jaringan listrik, rumah sakit, keamanan, dan sarana kebersihan. Hal-hal tersebut menjadi fasilitas pokok dalam pengembangan pusat pertumbuhan.
Baca juga: Kenampakan Alam di Wilayah Perairan
Beberapa ciri-ciri pusat pertumbuhan wilayah, sebagai berikut:
Multiplier effect merupakan efek pengganda di mana setiap uang yang diinvestasikan kepada suatu wilayah akan menghasilkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi.
Hal tersebut terjadi karena adanya aktivitas ekonomi yang membutuhkan aktivitas-aktivitas penunjang lainnya, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan.
Selain itu, aktivitas tersebut juga membutuhkan sumber daya untuk berjalan sehingga membuka perdagangan di wilayah lain. Adapun, efek pengganda ini sangat diandalkan dalam pembangunan kawasan pusat pertumbuhan.
Eksternalitas merupakan dampak-dampak yang dirasakan oleh pihak lain baik yang bernuansa positif maupun negative. Pada umumnya, kawasan growth center menghasilkan eksternalitas perekonomian yang sifatnya sangat positif bagi daerah sekitarnya.
Hal tersebut disebabkan adanya multiplier effect serta trickle down economics. Namun, kawasan ini juga dapat memberikan eksternalitas negatif kepada wilayah-wilayah sekitar. Misalnya polusi lingkungan, krisis iklim, dan pencemaran-pencemaran lainnya.
Baca juga: Pembagian Wilayah Laut Indonesia beserta Penjelasannya
Pada umumnya, daerah yang menjadi pusat pertumbuhan memiliki banyak sekali aktivitas yang beragam terutama perekonomian. Sebagai contoh perdagangan, perindustrian, perumahan, pergudangan, distribusi, sampai hiburan.
Pada umumnya, semua bercampur dan saling terintegrasi dalam suatu growth pole. Namun, setiap pusat pertumbuhan pasti memiliki spesialisasi tertentu.
Bahkan, ada yang telah dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih pesat lagi. Kawasan-kawasan ini memiliki fokus tertentu yang menjadi ciri khasnya.
Pada umumnya, kawasan pusat pertumbuhan memiliki konsentrasi atau aglomerasi aktivitas perekonomian yang ada di dalam wilayahnya.
Dalam wilayah tersebut, terjadi banyak aktivitas dan investasi yang diberikan untuk membangun infrastruktur dan menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di daerah ini.
Aglomerasi yang tinggi ini, turut menyebabkan terbentuknya multiplier effect yang tinggi pula. Dengan adanya multiplier effect yang tinggi maka harapannya dapat terbentuk keuntungan-keuntungan yang lebih banyak lagi bagi para pelaku usaha di wilayah tersebut.
Baca juga: Posisi Wilayah Indonesia secara Astronomis, Geologis, dan Geografis
Linkage seringkali dimaknai sebagai hubungan ekonomi antara kegiatan-kegiatan yang menyangkut perekonomian di suatu wilayah. Dengan adanya linkage, aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah dapat menunjang dan ditunjang oleh aktivitas lainnya.
Hal ini berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan produk domestik bruto dari suatu daerah. Secara umum, terdapat 2 jenis linkage, yakni linkage ke depan dan ke belakang.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.