Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2022, 16:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Setiap negara memiliki karakteristik tersendiri, baik kondisi fisik maupun sosial budayanya. Hal itu dipengaruhi oleh posisi negara tersebut. Posisi suatu negara dapat dilihat dari tiga aspek yaitu astronomis, geologis, dan geografis. 

Lalu, bagaimana posisi Indonesia berdasarkan letak astronomis, geologis, dan geografisnya? Berikut penjelasannya: 

Letak astronomis Indonesia

Letak astronomis merupakan posisi suatu wilayah yang didasarkan atas koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang dan garis bujur hanyalah ada pada peta. Artinya tidak akan ditemukan di lapangan.

Berdasarkan garis lintangnya, Indonesia berada di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS). Batas paling utara Indonesia adalah 6° LU dan di selatannya adalah 11° LS. Jadi sebagian besar wilayah Indonesia berdasarkan garis lintangnya berada di belahan selatan.

Berdasarkan garis bujurnya, posisi wilayah Indonesia semuanya berada di belahan timur (BT), yaitu 95°BT sampai 141°BT. Posisi Indonesia berdasarkan letak astronomis, sangat berpengaruh terhadap banyak hal, baik langsung maupun tidak.

Baca juga: Letak Absolut dan Relatif Indonesia

Secara langsung posisi astronomis Indonesia berpengaruh terhadap iklim dan pembagian zona pembagian waktu. Iklim Indonesia pada umumnya adalah tropis yang bersifat lembap dan bertiupnya angin muson.

Zona waktu Indonesia terbagi ke dalam tiga waktu, yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat),WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

Perbedaan zona waktu didasarkan atas keliling lingkaran bumi (360°) dan waktu putaran rotasi (24 jam), sehingga tiap berbeda 15° garis bujur akan berbeda waktu 1 jam. Titik pangkal garis bujur pembeda waktunya adalah 105° BT, 120° BT, dan 135° BT.

Letak geologis Indonesia

Secara geologis, Indonesia merupakan wilayah yang berada pada lalu lintas aktivitas tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Australia, Eurasia dan Pasifik. Lempeng tersebut bergerak sangat dinamis, ada yang saling menjauh, mendekat, bahkan bertubrukan.

Pada saat lempeng-lempeng tersebut bergerak, permukaan bumi ikut bergerak, dan itulah yang dinamakan gempa. Jadi, berdasarkan posisi geologisnya, Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa bumi.

Indonesia juga berada pada rangkaian sirkum pegunungan muda, yaitu Pasifik dan Mediterania yang sangat aktif. Sirkum Mediterania, berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa, bersambung ke Pegunungan Himalaya di Asia, kemudian memasuki Wilayah Indonesia melalui Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku.

Sirkum Pasifik berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, bersambung ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara, kemudian ke Jepang, Filipina dan akhirnya menyambung ke Indonesia melalui Sulawesi.

Baca juga: Potensi Ekonomi Agrikultur Indonesia, Peran, Hambatan, dan Strategi

Bahkan, karena posisinya yang berbatasan dengan samudra, tsunami pun akan menjadi ancaman bagi Indonesia. Beberapa ahli, menyebut posisi geologis Indonesia diposisikan sebagai "ring of fire".

Oleh karena itu, Indonesia harus tetap waspada dengan posisi geologis, karena sewaktu-waktu yang sangat sulit diprediksi kemungkinan terjadinya gempa, tsunami, dan letusan gunung akan tetap mengancam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com