Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Posisi Wilayah Indonesia secara Astronomis, Geologis, dan Geografis

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Setiap negara memiliki karakteristik tersendiri, baik kondisi fisik maupun sosial budayanya. Hal itu dipengaruhi oleh posisi negara tersebut. Posisi suatu negara dapat dilihat dari tiga aspek yaitu astronomis, geologis, dan geografis. 

Lalu, bagaimana posisi Indonesia berdasarkan letak astronomis, geologis, dan geografisnya? Berikut penjelasannya: 

Letak astronomis Indonesia

Letak astronomis merupakan posisi suatu wilayah yang didasarkan atas koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang dan garis bujur hanyalah ada pada peta. Artinya tidak akan ditemukan di lapangan.

Berdasarkan garis lintangnya, Indonesia berada di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS). Batas paling utara Indonesia adalah 6° LU dan di selatannya adalah 11° LS. Jadi sebagian besar wilayah Indonesia berdasarkan garis lintangnya berada di belahan selatan.

Berdasarkan garis bujurnya, posisi wilayah Indonesia semuanya berada di belahan timur (BT), yaitu 95°BT sampai 141°BT. Posisi Indonesia berdasarkan letak astronomis, sangat berpengaruh terhadap banyak hal, baik langsung maupun tidak.

Secara langsung posisi astronomis Indonesia berpengaruh terhadap iklim dan pembagian zona pembagian waktu. Iklim Indonesia pada umumnya adalah tropis yang bersifat lembap dan bertiupnya angin muson.

Zona waktu Indonesia terbagi ke dalam tiga waktu, yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat),WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

Perbedaan zona waktu didasarkan atas keliling lingkaran bumi (360°) dan waktu putaran rotasi (24 jam), sehingga tiap berbeda 15° garis bujur akan berbeda waktu 1 jam. Titik pangkal garis bujur pembeda waktunya adalah 105° BT, 120° BT, dan 135° BT.

Letak geologis Indonesia

Secara geologis, Indonesia merupakan wilayah yang berada pada lalu lintas aktivitas tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Australia, Eurasia dan Pasifik. Lempeng tersebut bergerak sangat dinamis, ada yang saling menjauh, mendekat, bahkan bertubrukan.

Pada saat lempeng-lempeng tersebut bergerak, permukaan bumi ikut bergerak, dan itulah yang dinamakan gempa. Jadi, berdasarkan posisi geologisnya, Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa bumi.

Indonesia juga berada pada rangkaian sirkum pegunungan muda, yaitu Pasifik dan Mediterania yang sangat aktif. Sirkum Mediterania, berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa, bersambung ke Pegunungan Himalaya di Asia, kemudian memasuki Wilayah Indonesia melalui Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku.

Sirkum Pasifik berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, bersambung ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara, kemudian ke Jepang, Filipina dan akhirnya menyambung ke Indonesia melalui Sulawesi.

Bahkan, karena posisinya yang berbatasan dengan samudra, tsunami pun akan menjadi ancaman bagi Indonesia. Beberapa ahli, menyebut posisi geologis Indonesia diposisikan sebagai "ring of fire".

Oleh karena itu, Indonesia harus tetap waspada dengan posisi geologis, karena sewaktu-waktu yang sangat sulit diprediksi kemungkinan terjadinya gempa, tsunami, dan letusan gunung akan tetap mengancam.

Kewaspadaan menghadapi bencana harus diterapkan dalam bentuk kesiapsiagaan semua lapisan masyarakat, terutama di daerah yang memiliki tingkat risiko tinggi. Apabila suatu saat terjadi bencana, diharapkan kejadian itu tidak membawa korban nyawa manusia.

Letak geografis Indonesia

Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia adalah Asia dan Australia. Sedangkan samudra yang mengapit Indonesia yaitu Pasifik dan Hindia. Posisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan mengantarkan Indonesia dikenal sebagai negara maritim.

Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial, Indonesia memiliki: 

Jika bangsa Indonesia mampu memanfaatkan posisi geografisnya, seharusnya Indonesia menjadi jalur utama lalu lintas perdagangan internasional.

Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim, pemerintah terus berbenah mengeluarkan kebijakan dan pengawasan, salah satu akselerasinya adalah pembangunan tol laut (Indonesia's Maritime Highway).

Pembangunan tol laut bukan berarti membuat jalan tol di atas perairan laut, melainkan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan agar dapat memberi kemudahan transportasi laut dalam skala besar dan memberi keuntungan secara komersial.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/11/163000669/posisi-wilayah-indonesia-secara-astronomis-geologis-dan-geografis

Terkini Lainnya

Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

Skola
Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke