KOMPAS.com - Teori ordinal perilaku konsumen, pada dasarnya, berupaya mengkaji sikap konsumen saat mengonsumsi suatu produk.
Selain ordinal, ada pula teori kardinal, yang mengukur tingkat kepuasan konsumen dengan angka, seperti 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
Apa itu teori ordinal dalam perilaku konsumen?
Menurut Rahayu Mardikaningsih, dkk dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro (2022), teori ordinal adalah teori yang mengukur kepuasan konsumen dengan urut-urutan.
Baca juga: Teori Kardinal dalam Perilaku Konsumen
Jika teori kardinal menggunakan angka, seperti 1, 2, 3, dan 4, berbeda dengan teori ordinal yang memakai urutan, seperti kepuasan I, kepuasan II, dan seterusnya.
Dikutip dari buku Pengantar Ekonomi Mikro (2023) oleh Yudi Siyamto dkk, teori ordinal sering juga disebut teori kegunaan (utility).
Biasanya teori ini dikaji menggunakan indifference curve, dan umumnya disebut sebagai modern theory.
Dilansir dari situs Byjus, konsep utama teori ordinal perilaku konsumen, yakni kepuasan konsumen tidak bisa diukur dengan angka, tetapi diatur menurut kesukaannya.
Baca juga: Apa Itu Konsep Rasional dalam Perilaku Konsumen?
Jika dibandingkan dengan teori kardinal, teori ordinal dipandang lebih praktis juga masuk akal. Karena pengukurannya didasarkan pada tingkat kepuasan konsumen.
Menurut Ni Nyoman Aryaningsih dalam buku Ekonomi Manajerial (2021), teori ordinal memiliki tiga asumsi dasar, yaitu:
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa teori ordinal dalam perilaku konsumen adalah teori yang mengukur kepuasan konsumen dengan urutan.
Baca juga: 10 Pendekatan dalam Perilaku Konsumen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.