Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekstrusi Magma: Pengertian dan Hasilnya

Kompas.com - 12/07/2022, 13:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ketika mempelajari aktivitas vulkanik, ada yang disebut sebagai ekstrusi magma. Apa yang dimaksud dengan esktrusi magma dan apa hasil ekstrusi magma? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian ekstrusi magma

Magma dibentuk di dapur magma yang berada di bawah permukaan bumi. Magma terus-menerus bergerak.

Pergerakan magma tidak hanya terjadi di dalam permukaan bumi, malainkan dapat keluar menembus permukaan bumi.

Ekstrusi magma adalah pergerakan magma hingga keluar atau mengalir di atas permukaan bumi. Ekstrusi magma biasanya terjadi melalui proses meletusnya gunung berapi (erupsi).

Baca juga: Proses Meletusnya Gunung Berapi

Hasil ekstrusi magma

Jenis erupsi gunung berapi bermacam-macam, bergantung pada berbagai faktor. Namun, hasil ekstrusi magma biasanya sama. Berikut adalah hasil ekstrusi magma!

Lava

Lava adalah magma yang keluar ke atas permukaan bumi. Artinya, setelah keluar dari perut bumi dan mengalir di permukaan, magma telah berubah nama menjadi lava.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, lava memiliki suhu sekitar 700 hingga 1.200 derajat celcius dengan kekentalan (viskositas yang bervariasi).

Lava dapat memiliki viskositas rendah yang membuatnya cair, namun juga dapat memiliki viskositas tinggi yang membuatnya sangat kental. Biasanya, viskositas tinggi lava disebabkan oleh banyaknya silika yang terkandung.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi

Lahar

Ketika lava mengalir di atas permukaan bumi, lava akan berinteraksi dengan berbagai zat di permukaan seperti air dan lumpur. Lava yang bercampur dengan air disebut dengan lahar.

Ada dua jenis lahar, yaitu lahar panas dan lahar dingin. Lahar panas terbentuk ketika lava bercampur dengan air panasnya (biasanya berasal dari danau vulkanik).

Sedangkan, lahar dingin terbentuk dari campuran lava dan air dingin. Misalnya, lava yang bercampur dengan air hujan atau air sungai.

Laharwikimedia.org Lahar

Baca juga: Erupsi Gunung Berapi di Indonesia

Eflata

Hasil ekstrusi magma yang ketiga adalah material padat yang disebut sebagai eflata. Eflata dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukurannya, yaitu bom, lapilli, dan tuf.

Bom

Bom adalah eflata yang paling besar. Dilansir dari Geology Science, bom terbentuk dari pendinginan massa lava yang terbang ke udara setelah letusan. Sederhananya, bom adalah bongkahan batuan vulkanik besar.

Lapili

Lapili terbentuk dari proses yang sama dengan bom, bedanya lapilli memiliki ukuran yang lebih kecil.

Tuf

Eflata yang terkecil adalah tuf. Dilansir dari U.S. Geological Survey, tuf terbentuk ketika abu, batuan, dan fragmen mineral diledakkan ke udara dan membentuk abu vulkanik.

Baca juga: Mengapa Dilarang Mendekat ketika Awan Panas Menyembur dari Gunung Api?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com