Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioluminesensi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Kompas.com - 27/06/2022, 11:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Pernahkah kamu melihat air laut bercahaya padahal tidak ada lampu atau penerangan apa pun. Hal tersebut adalah fenomena biokimia yang disebut dengan bioluminesensi atau lebih dikenal dengan bioluminescence.

Apa yang dimaksud dengan bioluminescence dan apa yang menyebabkannya? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian bioluminesensi

Biolumenesensi adalah fenomena terpancarnya cahaya dari tubuh makhluk hidup. Di mana makhluk hidup dapat memancarkan cahaya baik sementara ataupun secara terus-menerus dari tubuhnya.

Cahaya yang dipancarkan dapat berupa cahaya berwarna kuning, oranye, biru, ungu, ataupun hijau.

Baca juga: Ciri Khas Enzim sebagai Katalis Biokimia

Pada zaman dahulu, tersebar mitos di antara para pelaut kuno tentang laut yang gelap gulita tiba-tiba menjadi bercahaya.

Para pelaut kuno beranggapan bahwa laut yang bercahaya adalah tanda dari keberadaan nsekor naga atau dewa. Namun ternyata, peristiwa laut yang bercahaya adalah fenomena bioluminesensi yang terjadi karena organisme laut.

Penyebab bioluminesensi

Fenomena diproduksinya cahaya dalam tubuh makhluk hidup atau bioluminesensi disebabkan oleh reaksi kimia.

Dilansir dari ReefCause Conservation, bioluminesensi terjadi karena adanya dua bahan kimia berupa senyawa organik luciferin dan enzim luciferase.

Di mana jika luciferin bereaksi dengan oksigen, maka cahaya tampak akan dipancarkan.

Baca juga: Narwhal Si Unicorn Laut

Namun, tidak semua reaksi bioluminesensi melibatkan enzim luciferase. Dilansir dari National Geographic, beberapa reaksi bioluminesensi melibatkan ion reaksi yang disebut sebagai fotoprotein.

Reaksi antara luciferin, oksigen, dan fetoprotein untuk menghasilkan cahaya biasanya dikatalis oleh ion kalsium.

Reaksi bioluminesensi menghasilkan cahaya dingin. Cahaya dingin adalah cahaya hampir tidak menghasilkan radiasi termal atau jenis panas apapun.

Artinya, cahaya yang dihasilkan bioluminesensi cenderung dingin dan hanya sedikit menghasilkan energi panas.

Baca juga: Apa Perbedaan Fitoplankton dan Zooplankton?

Contoh bioluminesensi

Bioluminesensi sebagian terjadi pada organisme laut (tidak terjadi pada organisme air tawar, namun ada juga yang terjadi pada organisme darat. Berikut adalah contoh bioluminesensi!

Kunang-kunang yang bersinar

Contoh bioluminesensi adalah kunang-kunang yang bersinar. Dilansir dari Scientific American, cahaya kunang-kunang dihasilkan oleh reaksi kimia antara kalsium adenosine trifosfat (ATP), luciferin, dan luciferase.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com