Adapun, para ilmuan memperkirakan bioluminesensi pada kunang-kunang dikatalis oleh gas oksida nitrat. Kunang-kunang menghasilkan cahaya untuk menarik lawan jenis.
Baca juga: Mengapa Kunang-Kunang Tidak Bercahaya di Siang Hari?
Permukaa laut dapat bercahaya, membentuk suatu fenomena unik yang indah. Laut yang bercahaya adalah fenomena bioluminesensi yang dihasilkan oleh organisme bioluminesensi seperti kumpulan bakteri bioluminesensi, fitoplankton, dan juga alga.
Ketika ada kapal atau hewan yang melewati kumpulan organisme tersebut, organisme akan merasa terganggu.
Organisme yang merasa terancam tersebut akan bereaksi dan menghasilkan cahaya. Cahaya tersebut akan menarik predator besar dan mengusir predator kecil yang memakan organisme bioluminesensi tersebut.
Contoh bioluminesensi juga terjadi pada teripang. Teripang yang terpotong karena terserang predator, membuat potongan tubuhnya bercahaya.
Sehingga, predator akan terfokus pada cahaya tersebut dan teripang dapat melarikan diri. Teripang kemudian dapat beregenerasi setelah diserang oleh predator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.