KOMPAS.com - Pada dasarnya proses pendidikan dalam diri peserta didik terjadi proses pembelajaran yang menunjukkan suatu perubahan perilaku.
Perubahan yang diharapkan membawa kebaikan dan meningkatkan kualitas seseorang yang terinternalisasi dalam perilakunya.
Untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat maka tercipta Pelajar Pancasila.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai belajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Berikut enam ciri Pelajar Pancasila yang dikutip dari buku Landasan Pendidikan (2021) oleh Dani Nur Saputra dan kawan-kawan, yaitu:
Baca juga: Arti Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Sebagai pelajar harus berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat lima elemen kunci dalam beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, sebagai berikut:
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, serta tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.
Hal ini mampu menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi:
Baca juga: Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong royong, yaitu kemampuan melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.
Elemen dari gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
Pelajar bernalar kritis mampu memproses informasi secara obyektif, baik kualitatif atau kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkan.
Elemen-elemen bernalar kritis, seperti:
Pelajar kreatif bisa memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Elemen-elemen dari kreatif seperti menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya, dan tindakan yang orisinal.
Baca juga: Pendekatan Sejarah dalam Pendidikan Pancasila: Maksud dan Tujuannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.