Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inventory Turnover: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Kompas.com - 06/04/2024, 09:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis, manajemen persediaan adalah aspek yang sangat penting. Salah satu konsep kunci dalam manajemen persediaan adalah inventory turnover atau perputaran persediaan.

Inventory turnover merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa sering persediaan perusahaan berputar selama periode waktu tertentu.

Ini mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menjual persediaan mereka dan menggantinya dengan persediaan baru. Semakin tinggi perputaran persediaan, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaan mereka.

Mengutip CFI, inventory turnover adalah berapa kali bisnis menjual dan mengganti stok barangnya selama periode tertentu.

Baca juga: 3 Rumus Persediaan Akhir: Pengertian dan Metodenya

Ini mempertimbangkan harga pokok penjualan, relatif terhadap persediaan rata-rata selama setahun atau dalam periode waktu tertentu.

Dilansir dari laman Investopedia, invetory turnover dapat membantu bisnis membuat keputusan yang lebih baik tentang harga, manufaktur, pemasaran, dan pembelian. 

Cara menghitung inventory turnover ratio

Inventory Turnover Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam mengelola persediaannya dengan menghitung berapa kali persediaan berputar selama periode waktu tertentu.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Inventory turnover ratio: Harga pokok penjualan/Rata-rata persediaan

Di mana:

  • Harga Pokok Penjualan (COGS) adalah jumlah uang yang dibelanjakan perusahaan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual selama periode waktu tertentu.
  • Rata-rata Persediaan adalah jumlah persediaan awal dan akhir yang dijumlahkan, kemudian dibagi dua.

Baca juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan dan Contohnya

Contoh perhitungan inventory turnover ratio

Misalkan sebuah perusahaan memiliki Harga Pokok Penjualan (COGS) sebesar Rp 1.000.000,- dan rata-rata persediaan selama periode waktu tertentu adalah Rp 200.000,-. Maka, Inventory Turnover Ratio-nya adalah:

Inventory Turnover Ratio = Rp 1.000.000,- / Rp 200.000,-

Inventory Turnover Ratio =5

Jadi, dalam contoh ini, perusahaan memiliki Inventory Turnover Ratio sebesar 5.

Artinya, persediaannya berputar sebanyak lima kali dalam satu periode waktu tersebut. Semakin tinggi rasio ini, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya.

Baca juga: 5 Perbedaan Metode Periodik dan Perpetual dalam Pencatatan Persediaan

 

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com