Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami

Kompas.com - 10/05/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tsunami merupakan bencana alam yang terjadi karena adanya aktivitas geologi Bumi. Biasanya berlangsung setelah gempa tektonik.

Walau terjadi di laut, tsunami berbeda dengan ombak pada umumnya. Sebab tsunami bergerak dengan kecepatan tinggi dan sanggup menerjang wilayah yang berjarak ribuan kilometer dari pusatnya.

Menurut Siti Dahlia dan Wira Fazri Rosyidin dalam buku Modul Pembelajaran Geografi Kebencanaan (2021), tsunami adalah gelombang transien (berlangsung sangat cepat dan singkat) yang terjadi karena aktivitas tektonik atau letusan gunung api dasar laut.

Tingkat kedalaman laut sangat memengaruhi gelombang tsunami. Karena kecepatan gelombangnya cenderung menurun seiring berkurangnya kedalaman laut.

Apa faktor penyebab terjadinya tsunami?

Dikutip dari buku Membuka Tabir Tsunami (2020) karangan Hendrik Boby Hertanto, faktor penyebab terjadinya tsunami terbagi menjadi empat, yakni:

  1. Gempa bumi
  2. Letusan gunung berapi bawah laut
  3. Longsor bawah laut
  4. Tumbukan benda luar angkasa.

Baca juga: Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi

Merupakan salah satu penyebab utama terjadinya tsunami.

Gempa merupakan pergerakan lempeng yang memungkinkan terjadinya gesekan atau tumbukan antarlempeng. Sehingga salah satu lempeng mengalami kenaikan dan yang lainnya penujaman.

Dilansir dari buku Ensiklopedia Bencana: Tsunami (2016) oleh Rani Siti Fitriani dkk, berikut beberapa kriteria gempa bumi yang dapat menyebabkan tsunami:

  1. Pusat gempanya berada di laut dan kurang dari 30 kilometer dari permukaan laut
  2. Magnitudo gempanya lebih dari 6 SR (skala Richter).
  3. Sesar gempanya tergolong vertikal.

Letusan gunung berapi bawah laut

Terjadinya pergeseran lempeng bawah laut tak hanya berdampak pada aktivitas tektonik, melainkan turut memengaruhi aktivitas vulkanis.

Ketika terjadi peningkatan aktivitas vulkanis, ini menyebabkan naiknya air laut, yang kemudian memicu tsunami.

Baca juga: Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Longsor bawah laut

Dalam buku Fundamental Oseanografi (2017) karangan Defri Yona, dkk dituliskan bahwa, longsor bawah laut disebabkan oleh pergerakan besar pada kerak Bumi yang kerap terjadi di perbatasan antarlempeng tektonik.

Sederhananya, longsor ini terjadi karena adanya tabrakan antara lempeng samudra dengan benua. Peristiwa tsunami yang terjadi karena longsoran bawah laut disebut tsunamic submarine.

Tumbukan benda luar angkasa

Benda luar angkasa, seperti meteor, yang jatuh dan bertumbukan dengan laut dapat menimbulkan tsunami dan ketidakstabilan lempeng bawah laut.

Tsunami yang diakibatkan oleh hal ini biasanya terjadi sangat cepat dan jarang memengaruhi wilayah pesisir yang berada jauh dari sumber gelombang.

Walau begitu, faktor penyebab terjadinya tsunami ini tetap tak bisa dianggap remeh. Lantaran dahsyatnya tumbukan antara benda luar angkasa dan laut yang diiringi pergerakan lempeng, dapat menimbulkan mega tsunami.

Baca juga: Bisakah Kita Berselancar di Atas Tsunami?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com