Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Kompas.com - 05/04/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan lebih dari 900 kilometer per jam.

Menurut Purwanto dan Ready Susanto dalam buku Awas Tsunami (2021), tsunami telah menjadi istilah ilmiah yang memiliki artian khusus.

Tsunami merupakan gelombang laut seismik yang mampu menyebabkan kerusakan luas ketika mencapai pantai.

Penyebab utama terjadinya tsunami adalah gempa bumi. Beberapa penyebab lainnya adalah longsor di dasar laut, letusan gunung berapi bawah laut, serta jatuhnya meteor.

Dilansir dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada prinsipnya, tidak semua aktivitas gempa bumi bisa mengakibatkan tsunami, karena ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Apa syarat terjadinya tsunami akibat gempa bumi?

Baca juga: Bisakah Kita Berselancar di Atas Tsunami?

Berikut penjelasannya:

Pusat gempa terjadi di dasar laut

Tsunami akibat gempa bumi bisa terjadi karena pusat gempanya berada di dasar laut.

Dikutip dari jurnal Pemodelan Tingkat Risiko Bencana Tsunami pada Permukiman di Kota Bengkulu Menggunakan Sistem Informasi Geografis (2015) karya S. Hidayatullah Santius, kedalaman laut sangat memengaruhi tinggi gelombang tsunami.

Jika lautnya makin dalam, potensi ukuran gelombang tsunaminya akan membesar. 

Begitu pula halnya dengan pusat gempa, apabila gempa terjadi di dasar laut, potensi gelombang tsunami yang akan terjadi kian besar pula.

Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 kilometer

Syarat terjadinya tsunami akibat gempa bumi adalah kedalaman pusat gempanya yang kurang dari 60 kilometer.

Apabila pusat gempanya makin dangkal, bisa jadi intensitas serta dampak tsunaminya kian besar. Akibatnya kerusakan yang ditimbulkan pun makin besar.

Baca juga: Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Kekuatan dan pola gempanya

Dalam situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Denpasar, dituliskan bahwa jenis gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami, umumnya memiliki kekuatan lebih dari 7.0 skala richter.

Selain itu, pola gempa bumi juga turut memengaruhi terjadinya tsunami.

Gempa bumi yang terjadi pada sesar naik (thrust atau reverse fault) sangat efektif dalam memindahkan massa air di atasnya yang merupakan cikal bakal gelombang tsunami.

Kemiringan sudut tegak antarlempeng yang bertemu turut memengaruhi terjadinya tsunami. Makin besar sudutnya, yakni mendekati 90º, kian besar pula efek tsunami yang terbentuk.

Jika disimpulkan, syarat terjadinya gempa bumi akibat tsunami adalah:

  1. Pusat gempa terjadi di dasar laut
  2. Kedalaman pusat gempanya kurang dari 60 kilometer
  3. Dipengaruhi kekuatan serta pola gempanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com