KOMPAS.com – Pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang terjadi melalui proses kimiawi. Namun, pada umumnya laju pelapukan kimia di wilayah Indonesia berlangsung lebih cepat karena curah hujan yang tinggi.
Indonesia merupakan daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi, sekitar 2.000 hingga 3.000 milimeter per tahunnya.
Dilansir dari The Geoloical Society, pelapukan kimia disebabkan oleh air hujan yang bereaksi dengan butiran mineral dalam bantuan dan membentuk mineral baru (lempung) juga garam yang larut. Artinya, pelapukan kimia membutuhkan air hujan.
Curah hujan yang tinggi, membuat laju pelapukan kimia di wilayah Indonesia lebih cepat daripada daerah dengan curah hujan rendah.
Baca juga: Tenaga Eksogen: Pengertian dan Jenisnya
Karbonasi adalah salah satu jenis pelapukan kimia. Dilansir dari Thought Co, karbonasi terjadi ketika air hujan yang secara alami sedikit asam (mengandung karbon dioksida) bereaksi dengan kalsium karbonat seperti batu kapur.
Reaksi tersebut menyebabkan terjadinya pelapukan kimia. Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi, artinya wilayah Indonesia sering mengalami hujan. Hujan yang sering turun mengakibatkan karbonasi yang sering terjadi.
Curah hujan yang tinggi memberikan banyak air di wilayah Indonesia yang mempercepat terjadinya hidrasi.
Hidrasi adalah alah satu jenis pelapukan kimia ketika air mengubah ikatan kimia suatu mineral yang berinteraksi dengannya. Contohnya, air yang mengubah ikatan kimia mineral anhidrit dan mengubahnya menjadi gipsum.
Baca juga: Hidrolisis Garam: Pengertian, Jenis, dan Rumusnya
Dilansir dari National Geographic, hidrolisis adalah pelapukan kimia yang disebabkan oleh bahan kimia dalam batuan yang berinteraksi dengan air. Misalnya, natrium yang bereaksi dengan air dan membentuk air asin.
Faktor selanjutnya yang membuat laju pelapukan kimia di wilayah Indonesia berlangsung lebih cepat adalah suhu yang tinggi. Indonesia berada di wilayah khatulistiwa, di mana sinar matahari menerpa dalam intensitas penuh sepanjang tahun.
Intensitas matahari tersebut menyebabkan wilayah Indonesia memiliki suhu yang tinggi atau cenderung panas. Pada suhu yang panas, bakteri dan mikroorganisme dapat berkembang biak dengan lebih cepat.
Baca juga: Peran Mikroorganisme Tanah
Dilansir dari Sciencing, bakteri dan mikroorganisme dapat meningkatkan laju pelapukan kimia dengan memperkecil batuan dan meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk reaksi.
Selain itu, aktivitas bakteri dan mikroorganisme juga menghasilkan asam. Asam tersebut kemudian akan mempercepat terjadinya pelapukan kimia.
Selain panas, curah hujan yang tinggi juga membuat wilayah Indonesia cenderung lembap. Kelembapan yang tinggi membuat aktivitas bakteri dan mikroorganisme meningkat. Sehingg, secara tidak langsung dapat memengaruhi laju pelapukan kimia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.