Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifisitas dan Faktor yang Memengaruhi Aktivitas Enzim

Kompas.com - 05/04/2022, 15:00 WIB
Belila Mega,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

Jika konsentrasi substratnya besar, reaksi yang terjadi akan bergantung pada enzim. Sebaliknya jika kecil, reaksi yang terjadi akan ditentukan oleh substrat.

Apabila konsentrasi substrat kecil, aktivitas enzimnya juga kecil. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Struktur Protein yang Belum Diketahui?

pH

Konsentrasi ion hidrogen (H+) dikenal sebagai pH. Kondisi pH di mana terdapat aktivitas enzim tertinggi disebut sebagai pH optimum.

Nilai pH optimum pada enzim bervariasi, karena tiap enzim memiliki karakteristik tertentu. pH optimum juga bergantung pada macam dan konsentrasi substrat yang digunakan.

Secara umum, pH optimum berada pada kondisi netral (7) hingga asam lemah. Namun, beberapa enzim, seperti enzim pencernaan memiliki nilai pH ekstrem, seperti pepsin (pH 1,2-2,5) dan tripsin (pH 8-11).

Suhu

Sama seperti reaksi kimia lainnya, aktivitas enzim juga dipengaruhi suhu.

Aktivitas enzim dapat bekerja optimal pada suhu optimum. Sama seperti pH, tiap enzim juga memiliki suhu optimum yang bervariasi.

Suhu optimum dipengaruhi jenis enzim, susunan cairan, dan durasi percobaan. Biasanya suhu optimum pada enzim berada pada 25° Celcius hingga 37° Celcius. 

Pada suhu terlalu rendah, enzim menjadi inaktif. Sementara pada suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.

Baca juga: Aplikasi Enzim dalam Industri: Proses Produksi dan Contoh Enzimnya

Aktivator enzim

Aktivator merupakan substansi yang mempertinggi aktivitas suatu enzim. Aktivator lebih dikenal sebagai kofaktor, yaitu molekul non-protein yang berikatan dengan substrat untuk mengaktifkan enzim.

Aktivator dapat berupa zat organik, seperti heme dan flavin, ataupun zat anorganik, seperti ion logam Mg2+, Cu+, Mn2+ dan kluster besi sulfur.

Inhibitor enzim

Inhibitor merupakan substansi yang menghambat aktivitas suatu enzim. Berdasarkan reaksi kimianya, inhibitor enzim terbagi menjadi irreversible dan reversible.

Inhibitor irreversible merupakan inhibitor yang setelah berikatan dengan enzim tidak dapat dipisahkan lagi. Inhibitor ini menyebabkan enzim tidak dapat bekerja kembali.

Sementara inhibitor reversible merupakan inhibitor yang dapat dipisahkan, walau sudah berikatan dengan enzim. Inhibitor ini dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu kompetitif, nonkompetitif, dan unkompetitif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com