KOMPAS.com - Enzim memiliki banyak fungsi. Selain mempercepat reaksi kimia dalam tubuh, enzim juga dapat digunakan untuk keperluan industri.
Ada dua jenis enzim yang bisa digunakan dalam industri, yakni enzim endogen dan eksogen.
Enzim endogen merupakan enzim yang didapatkan secara alami dari jaringan hewan, tumbuhan, maupun sel mikroorganisme.
Sedangkan enzim eksogen didapatkan dari luar, untuk ditambahkan ke proses produksi suatu industri.
Dalam proses produksinya, sumber enzim tumbuhan dan hewan memiliki sejumlah kekurangan. Dikutip dari buku Teknologi Enzim (2017) karya R. Susanti dan Fidia Fibriana, berikut penjelasannya:
Baca juga: Struktur Enzim dan Klasifikasinya
Berdasarkan alasan di atas, penggunaan enzim yang bersumber dari tumbuhan maupun hewan, dalam perkembangannya mengalami perubahan. Saat ini, sumber enzim dari mikroorganisme lebih banyak digunakan.
Penggunaan mikroorganisme sebagai sumber produksi enzim, didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut:
Untuk menghasilkan enzim dalam skala industri, dibutuhkan proses produksi yang tepat. Alur produksi enzim dari mikroorganisme dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
Salah memilih mikroorganisme akan mengakibatkan kegagalan proses produksi enzim. Oleh karena itu, pemilihan mikroorganisme merupakan proses awal yang sangat rumit.
Pemilihannya harus disesuaikan dengan media yang akan digunakan. Karena mikroorganisme dari galur tertentu akan menghasilkan konsentrasi enzim yang tinggi, apabila diletakkan pada media cair. Begitu pula galur yang lain pada media padat.
Baca juga: Sifat-Sifat Enzim, Fungsi, dan Cara Kerja
Selain itu, pemilihan mikroorganisme juga harus sesuai dengan produk enzimnya. Dalam industri pangan, produk enzim yang aman sebaiknya memiliki potensi alergi rendah, partikel bebas kontaminan, dan harus lolos spesifikasi yang berhubungan dengan toksisitas.
Mikroorganisme yang dipilih, harus memenuhi kriteria Generally Recognized as Safe (GRAS). Artinya mikroorganisme tidak menghasilkan toksikan, bukan mikroorganisme patogen, memiliki materi genetik yang stabil dan tidak mudah mengalami mutasi.
Tidak hanya itu, mikroorganisme juga harus stabil terhadap perubahan suhu lingkungan dan dapat hidup pada medium dengan biaya terjangkau.
Ada dua media yang digunakan dalam proses produksi enzim, yaitu media padat dan media cair.
Media padat sering digunakan untuk memproduksi enzim dari sumber kapang atau khamir. Sementara media cair sering digunakan untuk memproduksi enzim dari sumber bakteri.