KOMPAS.com – Dalam analisis data melalui statistika, ada yang disebut dengan simpangan baku. Apa yang dimaksud dengan simpangan baku dan bagaimana rumus simpangan baku? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan di bawah ini!
Dilansir dari Math is Fun, simpangan baku adalah ukuran seberapa tersebarnya angka-angka dalam suatu kumpulan data. Nilai mean atau rata-rata merupakan tolak ukur dari simpangan baku.
Dilansir dari Investopedia, simpangan baku dihitung sebagai akar kuadrat dari varians denan menentukan deviasi (simpangan) setiap titik data relatif terhadap mean (rata-rata).
Makin dekat suatu titik data dengan nilai rata-ratanya, maka makin kecil penyimpangannya. Sedangkan, makin jauh suatu titik data terhadap nilai rata-ratanya, maka makin besar penyimpangannya.
Baca juga: Menentukan Simpangan Baku dari Data
Penyebaran titik-titik data tersebut memperlihatkan simpangan baku dari suatu data. Makintersebar titi-titik datanya, maka makin besar pula simpangan bakunya. Sebaliknya, makin terpusat titik-titik datanya pada nilai mean, maka makin kecil pula simpangan bakunya.
Rumus simpangan baku bervariasi, sesuai dengan jenis datanya. Berikut adalah rumus-sumus simpangan baku!
Dengan,
σ: simpangan baku data populasi
xi: nilai data (i = 1, 2, 3, 4, 5, … )
x: nilai rata-rata (mean)
n: jumlah data
Baca juga: Cara Menghitung Rata-Rata
Dengan,
S: simpangan baku data sampel
xi: nilai data (i = 1, 2, 3, 4, 5, … )
x: nilai rata-rata (mean)
n: jumlah data
Baca juga: Menentukan Simpangan Rata-rata dari Data
Tidak hanya untuk data tungga, simpangan baku juga dapat dicari dari data berkelompok. Dilansir dari Cuemath, distribusi frekuensi harus diperhatikan dalam simpangan baku data kelompok. Sehingga, rumus simpangan bakunya menjadi:
Dengan,
S: simpangan baku data kelompok
fi: frekuensi kelompok
xi: nilai data (I = 1, 2, 3, 4, 5, … )
x: nilai rata-rata (mean)
n: jumlah data