Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur-Unsur Sejarah Eropa Klasik

Kompas.com - 13/09/2021, 12:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comSejarah Eropa klasik (kuno) menjadi salah satu masa yang menarik untuk dipelajari karena merupakan awal munculnya peradaban manusia di Eropa. Sejarah Eropa klasik bersumber pada dua unsur peradaban yaitu peradaban Yunani dan peradaban Romawi. Berikut penjelasannya:

Peradaban Yunani

Sejarah Eropa klasik dimulai dengan munculnya peradaban Yunani pada era yang disebut zaman klasik. Sumardi dalam buku Sejarah Eropa (Dari Eropa Kuno Hingga Modern) (2019) menyebutkan bahwa peradaban Yunani Kuno bermula dengan adanya orang-orang Minoa di wilayah Kreta yang membawa kebudayaan Phaistos.

Masa-masa kelahiran peradaban Yunani Kuno dari Kreta disebut sebagai Abad Kegelapan. Dilansir dari History, pada masa itu Yunani mengembangkan pemerintahan dan mengorganisir warganya berdasarkan konstitusi, mengangkat tentara, mengumpulkan pajak, dan menyembah dewa.

Hal tersebut melahirkan polis atau negara-kota yang menandai lahirnya sejarah Eropa Klasik. Contoh negara kota yang terkenal adalah Sparta yang pemerintahannya berdasar oligarki militer dan Athena yang pemerintahannya berdasar ekonomi komunis.

Baca juga: Fungsi dan Kegunaan Sejarah

Setelah pembentukan negara-kota dimulai masa kolonialisme Yunani utnuk memperluas daerah dan mendapatkan kekayaan. Henry S. Lucas dalam buku berjudul A Short History of Civilization (1953) menyebutkan bahwa Kaum Messenia menjadi korban pertama yang dijadikan budak oleh kolonialisme Sparta.

Yunani terus berkembang, membawa budaya dan ilmu pengetahuan yang penting bagi perkembangan seni (patung, lukisan, sastra, dan teater), filsafat, matematika, politik, ekonomi, kedokteran, serta astronomi.

Peradaban Romawi

Peradaban Romawi kuno dimulai sekitar abad ke-8 sebelum masehi di sebuah desa kecil yang terletak di Sungai Tiber. Disadur dari National Geographic, menurut legenda kota Roma didirikan oleh Romulus (putra dewa perang Mars) di bukit Palatine.

Terlepas dari mitos tersebut, Romawi kuno menyebarkan kekuasaannya dalam sistem monarki. Hingga akhirnya sistem monarki tersebut digulingkan oleh rakyat dan kemudian membentuk Republik Romawi. Di mana kekuasaan dipegang oleh dua orang konsul yang dipilih oleh senat.

Hingga beberapa abad setelahnya terjadi perebutan kekuasaan konsul antara Triumvirat (tiga tokoh besar) yaitu Crassus, Pompeyus, dan Julius Caesar.

Perebutan kekuasaan dimenangkan oleh Julius Caesar, menjadikannya satu-satunya penguasa dan diktator Romawi pada masa itu. Pada masa kekuasannya, Caesar melakukan ekspansi Romawi.

Baca juga: Apa Itu Anakronisme dalam Sejarah?

Kartodirdjo S. dalam buku Ungkapan – Ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur (1986) menyebutkan bahwa Julius Cesar melakukan supremasi karena ada semacam panggilan Tuhan yang harus mereka penuhi, yakni memberi peradaban kepada bangsar Barbar dan menghadiahkan berkat peradaban Romawi.

Sejak saat itu terjadi banyak perang untuk memerluas Romawi seperti perang punik. Terlepas dari masyarakatnya yang senang berkonflik dan berperang, bangsa Romawi menyumbang besar perkembangan arsitektur, politik, pemerintahan, seni, dan juga sastra.

Singkat cerita, peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno merupakan dua peradaban yang membangun peradaban Eropa. Keduanya memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan ilmu pengetahuan, sosial budaya, juga sistem pemerintahan dalam perkembangan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com