Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Neo-Darwinisme: Pengertian, Sejarah, dan Perkembangannya

Kompas.com - 30/03/2021, 14:45 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masihkah inget kamu tentang teori Darwin yang mengemukakan bahwa semua spesies makhluk hidup berevolusi karena adanya seleksi alam.

Darwin beranggapan bahwa spesies dengan gen yang sesuai keadaan alam akan bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.

Sedangkan gen yang tidak sesuai atau lemah akan mati dan tidak memiliki keturunan. Hal ini menyebabkan hanya gen unggul saja yang diwariskan.

Sejarah Neo Darwinisme

Teori Darwin dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859 lewat bukunya yang berjudul “the Origin of Spesies” yang pada masa itu menggemparkan masyarakat.

Baca juga: Teori Darwin

Lalu pada tahun 1866 Gregor Johann Mendel mengemukakan adanya pewarisan sifat dari individu ke keturuannya. Penemuannya membuat Mendel dikenal sebagai bapak genetika.

Penemuan pewarisan sifat tersebut memberikan banyak perdebatan tentang teori Darwin karena tidak memperhitungkan genetika.

Lalu pada tahun 1880 dikemukakanlah modifikasi teori Darwin yang diberi nama teori Neo Darwinisme dan dikemukakan oleh seorang naturalis asal Jerman bernama August Weismann.

Pengertian Neo Darwinisme

Teori Neo Darwinisme atau teori sintesis modern adalah teori evolusi makhluk yang didasarkan oleh teori Darwin dan teori genetika Mendel.

Menurut Neo Darwinisme, evolusi tidak hanya terjadi karena seleksi alam namun juga disebabkan oleh perubahan genetik dalam tubuh makhluk hidup.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, teori Neo Darwinisme menyatakan bahwa evolusi didasarkan oleh mutasi gen (pembawa perilaku tertentu yang bersifat egois) yang bekerja sama pada tingkat jaringan protein dan merubah fenotipe (penampilah fisik) dari makhluk hidup. Sehingga terjadi perubahan DNA dan RNA dalam tubuh makhluk hidup.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Teori Darwin dan Lamarck Tentang Evolusi

Mutasi gen tersebut menyebabkan perbedaan fenotip antar-individu dalam suatu populasi, evolusi yang berlangsung lama dan terus-menerus.

Jika menurut teori Darwin, seleksi alam atau perubahan alam adalah faktor pendorong utama evolusi makhluk hidup.

Maka, teori Neo Darwinisme berganggapan bahwa faktor utama pendorong evolusi adalah akumulasi variasi genetik suatu spesies. Dilansir dari PEDIAA, seleksi alam dari Neo Darwinisme adalah amplifikasi diferensial dari gen yang paling cocok.

Perkembangan Neo Darwinisme

Teori Neo Darwinisme ini diterima secara luas oleh masyarakat. Memicu peneliti untuk mengembangkan dan membuktikan teori tersebut.

Teori Neo Darwinisme kemudian terus dikembangkan hingga sekarang untuk mempelajari bagaimana mutasi gen secara bertahap dapat merubah fenotipe makhluk hidup dan menjadi latar belakang terjadinya evolusi.

 Baca juga: Teori Perilaku Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com