Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Gending Sriwijaya, Tarian Tradisional Khas Sumatera Selatan

Kompas.com - 30/01/2021, 17:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Selanjutnya mengajak Achmad Dahlan Mahibat, seorang komponis putra Palembang asli yang pandai bermain biola dari kelompok seni (toneel) Bangsawan Bintang Berlian dibawah pimpinan pasangan suami isteri Haji Gung dan Miss Tina, untuk bersama-sama menggarap lagu tersebut.

Pada Kamis, 2 Agustus 1945, dalam rangka menyambut pejabat-pejabat Jepang dari Bukit Tinggi yang bernama Moh. Syafei dan Djamaludin Adi Negoro, Tari Gending Sriwijaya secara resmi ditampilkan.

Inilah kali pertama tari Gending Sriwijaya pertama kali ditampilkan.

Baca juga: Iringan Tari Daerah Nusantara

Pada saat pergelaran tari Gending Sriwijaya pertama kali digelar dibawakan oleh sembilan penari muda dengan berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, Paksangkong, Dodot dan Tanggai (kuku).

Di masa Kemerdekaan Indonesia, menjadikan Gending Sriwijaya sebagai tarian untuk menyambut tamu-tamu resmi pemerintahan yang berkunjung ke Sumatera Selatan.

Ketentuan tari Gending Sriwijaya

ketentuan-ketentuan yang disepakati, sesuai dengan tuntunan konsep dalam tarian adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penari sebenarnya berjumlah 9 orang, ditambah pendukung boleh menjadi 17 orang dan boleh juga dikurangi menjadi 11 orang pada barisan belakang.

2. Barisan penariyang terdepan sambil membawa tepak yang berisi sirih, pinang berjalan dengan gaya menari menuju ke tempat Pembesar yang akan dihormati.

Apabila telah sampai, maka tepak itu dipersembahkan kepada Pembesar yang dimaksud.

Tepak ini berisi sirih, pinang, kapur dan gambir yang merupakan suatu kunyahan, lalu si pembesar mengambil sirih sekapur dan dikunyahnya.

Baca juga: Fungsi Iringan Tari

3. Setelah selesai adegan tersebut dilakukan, maka penari-penari menghaturkan sembah kehormatan dengan gaya tarinya sambil surut ke belakang menjadi satu barisan.

Kemudian diiringi lagu gending mereka masuk ke ruangan tempat asal mula mereka keluar hingga lagu gending selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com