KOMPAS.com - Tari piring merupakan merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Tari ini menyajikan gerakan tarian sekelompok orang yang yang menyangga piring dengan telapak tangan yang diayun ke depan dan ke belakang dengan gerakan yang cepat.
Tari Piring adalah tarian khas bagi masyarakat Minangkabau yang mendiami provinsi Sumatera Barat.
Hampir dalam setiap acara tari piring selalu ditampilkan seperti pada pernikahan, penyambutan tamu agung, pagelaran seni dan upacara-upacara adat lainnya.
Dikutip dari buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) karya Resi Septiana Dewi, salah satu seni tari yang asal Mingkabau, Sumatera Barat yang masih sering dipentaskan adalah tari Piring (tari piriang).
Tari Piring identik dengan penari cantik yang menggunakan piring. Di mana tarian tersebut telah ada sejak 800 tahun lalu dan terus berkembang dalam budaya Minangkau.
Baca juga: Tari Saman, Tarian Tradisional Khas Aceh
Tari Piring terus berkembang hingga zaman Kerajaan Sri Vijaya (Kerajaan Sriwijaya) dan runtuhnya kerajaan tersebuh oleh Kerajaan Majapahit pada abad ke-16 tidak menghentikan perkembangan seni tari tersebut.
Bahkan dengan runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, membuat tari Piring semakin dikenal oleh negara Melayu lainnya seperti Malaysia.
Di mana perkembangan ke negara-negara Melayu dipicu oleh pelarian orang-orang Sriwijaya ke negara-negara tersebut.
Menurut sejarah tari Piring diciptakan untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat kepada para dewa dengan menyajikan sesajian berupa makanan lezat yang dibawakan oleh gadis-gadis cantik.
Namun, seiring masuknya Islam di daerah Malayu fungsi tarian Piring pun tidak lagi ditujukan untuk sesembahan bagi pada dewa tapi untuk parta raja dan pejabat.
Seiring perkembangan zaman, tari Piring tidak hanya ditujukkan untuk raja tapi juga pada raja ratu sehari alias pengantin. Tari Piring biasanya ditampilkan pada saat pengantin sedang bersanding dalam pelaminan.
Baca juga: Contoh Tari Kontemporer dan Penciptanya
Tidak banyak perbedaan dari tari Piring yang dilakukan dari satu tempat dengan tempat yang lain, khususnya mengenai konsep, pendekatan, dan gaya persembahan.
Secara keseluruhan merupakan urutan atau susunan sebuah persembahan:
Sudah menjadi kebiasaan bahwa sebuah persembahan kesenian harus dimulai dengan persediaan yang rapi.
Sebelum persembahan diadakan, selain latihan untuk mewujudkan kecakapan, para penari juga harus mempunyai latihan pernapasan yang baik agar kacau sewaktu pentas.