Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan dan Kemunduran Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - Diperbarui 19/01/2022, 13:43 WIB
Ari Welianto

Penulis

Balaputradewa memerintah Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-9. Balaputradewa merupakan masih keturunan Dinasti Syailendra.

Pada masa pemerintahan Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya mencapai masa keemasan. Dalam prasasti Nalanda, Raja Balaputradewa adalah raja besar Kerajaan Sriwijaya.

Raja Balaputradewa mendirikan asrama pelajar Sriwijaya yang diperuntukkan anak dari Sriwijaya yang sedang menuntut ilmu di Nalanda, India.

Pada zaman tersebut India dan Benggala tempat beradanya perguruan Nalanda sedang dipimpin oleh Raja Dewapaladewa. Agama Buddha pada masa itu juga mengalami perkembangan pesat.

Perkembangan sosial masyarakat 

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Sriwijaya tidak lepas dari perkembangan perekonomian. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan sekitarnya.

Hubungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakatnya. Masyarakat juga diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan di Nalanda.

Di Sriwijaya terdapat guru besar seperti Dharmapala dan Sakyakirti. 

Baca juga: Hasil Perjuangan Raja Balaputradewa terhadap Kerajaan Sriwijaya

Perkembangan ekonomi

Dengan letak yang strategis membuat ekonomi di Kerajaan Sriwijaya berkembang. Apalagi sebagai pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), ramainya perdagangan di selat Malaka berdampak bagi masyarakat.

Di mana mereka terlibat dalam perdagangan dan pelayaran. Masyarakat pun menjadi makmur. Singgahnya kapal-kapal asing secara ekonomi sangatlah menguntungkan bagi kerajaan Sriwijaya.

Perkembangan politik dan pemerintahan

Pada masa pemerintahan Dapunta Hyang Srijayanagara, Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang.

Di mana melakukan perluasan wilayah ke berbagai daerah. Hal itu tertulis dalam prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuo.

Pada prasasti tersebut ditulis jika Dapunta Hyang banyak melakukan perluasan wilayah pada abad ke-7. Daerah yang berhasil dikuasai antara lain:

  • Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.
  • Daerah Kedah yang terletak di pantai barat Semenanjung Melayu. Penaklukkan Kerajaan Sriwijaya terhadap Kedah berlangsung antara 682-685 M.
  • Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional. Daerah tersebut berhasil dikuasi pada 686 M berdasarkan prasasti Kota Kapur.
  • Daerah Jambi yang terletak di tepi Sungai Batanghari. Penaklukan daerah tersebut terjadi pada 686 M. Ini dibuktikan lewat prasasti Karang Berahi.
  • Tanah Genting Kra merupakan bagian utara Semenanjung Melayu. Kedudukan Tanah Genting Kra sangat penting, karena jarak antara pantai barat dan pantai timur sangat dekat. Penguasaan Tanah Genting Kra diketahui dari prasasti Ligor yang berangka tahun 775 M.

Baca juga: Sejarah Terbentuknya Kerajaan Sriwijaya

Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya ketika pemerintahan dipegang oleh Sanggrama Wijayatunggawarman. Di mana saat itu Kerajaan Sriwijaya mendapat serangan dari Kerajaan Colomandala, India. 

Dalam pertempuran tersebut, Raja Sanggrama sempat ditangkap meskipun kemudian dibebaskan. Akibat dari serangan Kerajaan Colomandala mengakibatkan kedudukan Sriwijaya semakin melemah. 

Pada 1275 Kerajaan Sriwijaya mendapat serangan dari kerajaan Melayu dan Singosari dalam rangka ekspedisi Pamalayu.

Kerajaan Sriwijaya mengalami kehancuran akibat serangan kerajaan Majapahit pada tahun 1337. Selain itu kerajaan-kerajaan kecil yang melepaskan diri dari pengaruh Kerajaan Sriwijaya.

Raja-raja Kerajaan Sriwijaya

Raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Sriwijaya:

  1. Dapunta Hyang Srijayanagara
  2. Balaputradewa
  3. Sri Sudamaniwarmadewa
  4. Marowijayatunggawarman
  5. Sanggrama Wijayatunggawarman 

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com