Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruntuhan Kerajaan Demak

Kompas.com - 31/12/2020, 12:00 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri tahun 1475 hingga 1568. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah dengan bantuan ulama Islam Jawa pada masa itu.

Kekuasaan kerajaan Demak di pulau Jawa tidak berlangsung lama. Pada pertengahan abad ke-16 Masehi, kerajaan Demak mengalami krisis politik dan keamanan yang akhirnya mengakibatkan keruntuhan kerajaan.

Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, awal mula keruntuhan kerajaan Demak terjadi setelah Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 Masehi.

Dendam Arya Penangsang

Pasca meninggalnya Sultan Trenggana, kerajaan Demak mengalami kekacauan politik yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan antara Arya Penangsang dan Sunan Prawoto.

Baca juga: Kerajaan Sunda Pajajaran

Sunan Prawoto diangkat sebagai raja Demak mengganitkan Sultan Trenggana pada tahun 1546. Namun, pengangkatan Sunan Prawoto ini mendapat tentangan dari Arya Penangsang (sepupu Sunan Prawoto).

Arya Penangsang menganggap bahwa yang berhak menjadi raja Demak adalah dirinya. Selain itu, Arya Penangsang juga menaruh dendam terhadap Sunan Prawoto karena telah membunuh ayahnya yang bernama pangeran Surowiyoto.

Sunan Prawoto membunuh pangeran Surowiyoto agar Sultan Trenggana diangkat sebagai raja Demak setelah kematian Pati Unus tahun 1521.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pada tahun 1549, Arya Penangsang membunuh Sunan Prawoto beserta istrinya sebagai balas dendam atas kematian ayahnya yang beberapa waktu sebelumnya telah dibunuh atas perintah Sunan Prawoto.

Baca juga: Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali

Penumpasan Arya Penangsang

Tindakan pembunuhan Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang mendapat kecaman dari menantu Sultan Trenggana bernama Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.

Jaka Tingkir bersama Ki Gede Pemanahan dan Ki Panjawi melakukan upaya perebutan kembali takhta Demak dari Arya Penangsang. Pada akhirnya, persekutuan antara Jaka Tingkir, Ki Gede Pamanahan dan Ki Panjawi berhasil mengalahkan Arya Penangsang di Jipang Panolan.

Pada tahun 1568, Jaka Tingkir menjadi Sultan Demak serta memindahkan ibukota kerajaan Demak ke daerah Pajang. Pemindahan ini sekaligus menjadi titik keruntuhan kerajaan Demak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com