Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Terbentuknya Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - 15/09/2020, 06:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI pada Selasa, 15 September 2020 membahas materi tentang Suku dan Budaya Indonesia untuk SD kelas 4-6.

Ada beberapa pembahasan dan pertanyaan pada materi tersebut. Berikut adalah pembahasan dan pertanyaan pertama.

Soal: Ceritakan dengan bahasamu sendiri, bagaimana sejarah terbentuknya Kerajaan Sriwijaya?

Jawaban: Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan bercorak Buddha di Nusantara.

Baca juga: Kerajaan Jawa dan Kekuatan Bangsa Eropa

Pada masanya Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Buddha di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Kerajaan Sriwijaya terletak ditepi Sungai Musi, Palembang. Kerajaan Sriwijaya berada di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan antara Asia Timur, Asia Selatan.

Ini mendorong para pedagang untuk melakukan kegiatan perdagangan.

Kerajaan Sriwijaya yang diperkirakan berdiri pada abad ke-7 dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara.

Selain itu Sriwijaya juga menguasai dua perairan laut penting dalam perdagangan nusantara yaitu Selat Malaka dan selat Sunda.

Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Ia membangun kerajaan dari Selatan Sumatera , Jambi, dan mengembangkan sayap hingga ke Semenanjung Malaysia.

Kerajaan Sriwijaya terus berkembang hingga mampu menciptakan kapal-kapal yang canggih pada masanya.

Baca juga: Kerajaan Kaling, Kerajaan Buddha di Jawa Tengah

Ini cara mereka menguasai perdagangan rempah-rempah dunia sampai setengah abad lamanya.

Pada masanya, para saudagar dari China melakukan transaksi perdagangan dengan Kerajaan Sriwijaya.

Kedatangan pendeta Buddha dari China melambungkan ketenaran Kerajaan Sriwijaya sebagai kota dagang terbesar di Nusantara.

Kerajaan Sriwijaya juga menjalin jalur perdagangan dengan India, Burma, Melayu Kalimantan, Siam, Kamboja, China, Filipina, Persia, Arab, atau Afrika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com