Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyikapi Remaja Pubertas

Kompas.com - 12/01/2020, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Pubertas menjadi masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Terdapat perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual saat pubertas.

Tidak semua remaja mengerti dan siap terhadap perubahan tersebut ketika masa puber. Di samping itu banyak pula orangtua yang enggan menanyakan atau membicarakan hal tersebut, terutama pada anak perempuan.

Dilansir dari Kompas.com, masa puber harus sering dibahas atau dibicarakan antara orangtua dan anak, bahkan sebelum mereka memasuki masa puber.

Orangtua sebagai teman

Dokter kandungan dari Loyola University Health System di Maywood III, dr. Akua Afriyie mengatakan kebanyakan anak remaja di masa pubertas tanpa pengetahuan yang cukup.

Pubertas umumnya dimulai pada umur 8-9 tahun dengan tumbuhnya rambut halus disekitar ketiak dan organ intim.

Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya

Kemudian diikuti pertumbuhan payudara pada umur 9-10 tahun menstruasi rata-rata pada umur 12 tahun pada perempuan. Untuk laki-laki mengalami mimpi basah.

Anggap anak layaknya seorang teman. Orangtua bisa membuka obrolan atau diskusi dengan menanyakan apakah ada teman-temannya yang sudah berubah secara fisik.

Misalnya mulai terlihat jakun, berkumis, berjenggot untuk laki-laki dan untuk teman-teman perempuan yang sudah menggunakan bra atau menstruasi.

Bangun kedekatan dengan anak, sehingga orangtua bisa mendampingi selama masa puber. Sering mengajak diskusi atau ngobrol ringan bisa menghilangkan jarak antara orangtua dan anak.

Orangtua sebagai pendidik

Dilansir dari buku The Anger Habbit in Parenting (2005) karya Carl Semmelroth, orangtua harus lebih terbuka baik dalam memahami masa puber dalam anak dan setiap informasi mengenai pubertas pada anak remaja.

Dengan informasi yang benar, orangtua bisa memberikan penjelasan yang benar serta tepat. Sehingga anak tidak mencari informasi di luar yang belum pasti kebenarannya.

Selain keterbukaan dalam membahas pubertas dengan anak, orangtua juga harus membuka diri mengenai perkembangan atau tren seperti media sosial.

Bukan berarti orangtua mengerti segala hal. Ada perlunya orangtua juga memperbanyak pengetahuan dalam segala hal, terutama mengenai pubertas.

Baca juga: Paparan Bahan Kimia Make Up Bikin Anak Perempuan Pubertas Dini

Orangtua yang memiliki banyak informasi dan pengetahuan bisa memberikan penjelasan yang masuk akal.

Orangtua sebaiknya jangan melarang atau memarahi anak tanpa alasan yang jelas. Justru ajaklah anak untuk berdiskusi bersama dengan apa pun yang menjadi pilihannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com