Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Deteksi Pelangi di Exoplanet, Seperti Apa?

Kompas.com - 13/04/2024, 15:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom berhasil mendeteksi sebuah fenomena menarik di exoplanet atau planet di luar tata surya misterius bernama WASP-76b.

Melalui teleskop luar angkasa CHEOPS astronom mengamati adanya fenomena yang disebut glory di planet tersebut.

Baca juga: Mengenal Glory, Fenomena Mirip Pelangi yang Muncul di Planet Venus

Glory merupakan sebuah fenomena cahaya mirip pelangi, yang terjadi jika cahaya dari bintang yang menjadi tempat orbit planet dipantulkan oleh awan.

Jika hipotesis ini terkonfirmasi, ini akan menjadi deteksi pertama fenomena ini di luar tata surya kita.

Mengutip Science Daily, Senin (8/4/2024) WASP-76b adalah planet raksasa yang sangat panas.

Planet mengorbit bintang induknya dua belas kali lebih dekat dibandingkan Merkurius yang mengorbit Matahari kita.

Hal ini membuat WASP-76b menerima lebih dari 4.000 kali radiasi lebih banyak dibandingkan Matahari ke Bumi.

Sejak ditemukan pada tahun 2013, WASP-76b sendiri telah menjadi subjek penelitian intensif para astronom.

Salah satu pengamatan yang membuat astronom tertarik adalah asimetri antara jumlah cahaya yang teramati di terminator timurnya dengan terminator baratnya.

Terminator adalah garis fiktif yang memisahkan sisi malam dan sisi siangnya.

Dalam kasus WASP-76b, pengamatan menunjukkan peningkatan jumlah cahaya dari terminator di sebelah timur planet dibandingkan dengan terminator di barat.

Untuk mengetahui mengapa itu bisa terjadi, astronom menggunakan data dari teleskop luar angkasa CHOPS.

Baca juga: Apakah Pelangi Bentuknya Setengah Lingkaran?

Dari situ mereka kemudian dpat mengajukan hipotesis mengejutkan bahwa kelebihan cahaya di sisi timur planet kemungkinan disebabkan oleh refleksi kuat, terlokalisasi, dan anisotropik (refleksi yang bergantung pada arah) yang disebut sebagai glory.

Pertama di luar tata surya

Glory adalah fenomena umum di Bumi. Fenomena ini juga telah diamati di Venus.

Efeknya mirip dengan pelangi, terjadi ketika cahaya dipantulkan oleh awan yang terdiri dari tetesan-tetesan yang seragam sempurna.

Dalam kasus Bumi, tetesan tersebut terbuat dari air, namun sifat tetesan pada WASP-76b masih misterius.

Bisa jadi itu adalah besi, karena zat ini telah terdeteksi di atmosfer planet yang sangat panas.

Temuan fenomena ini di WASP-76b adalah yang pertama di luar tata surya kita.

"Alasan mengapa glory belum pernah terlihat di luar tata surya adalah karena fenomena ini memerlukan kondisi yang sangat spesifik," terang jelas Olivier Demangeon, peneliti di Instituto de Astrofísica e Ciências do Espaço di Portugal dan penulis utama studi ini.

Pertama-tama, partikel atmosfer harus berbentuk hampir bulat sempurna, seragam sepenuhnya, dan cukup stabil untuk diamati dalam jangka waktu lama.

Tetesan ini harus diterangi langsung oleh bintang induk planet tersebut, dan pengamat -- dalam hal ini teleskop CHEOPS harus berada pada posisi yang tepat.

Mendeteksi fenomena sekecil itu pada jarak yang sangat jauh akan memungkinkan para ilmuwan dan insinyur mengidentifikasi fenomena lain yang sama pentingnya.

Misalnya, pantulan cahaya bintang dari danau dan lautan cair, suatu kondisi yang diperlukan agar dapat dihuni.

Baca juga: Bagaimana Proses Pelangi Terjadi dan Penjelasannya Menurut Sains

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com