KOMPAS.com - Salah satu hal yang sering ditunggu banyak orang selepas hujan adalah pelangi. Pelangi adalah lengkungan cahaya berwarna-warni yang biasanya muncul di langit setelah hujan.
Namun apa sebenarnya pelangi itu? Mengapa pelangi tidak selalu muncul setiap habis hujan?
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Fenomena Pelangi Kembar?
Pelangi tidak serta merta terjadi setiap setelah hujan. Terdapat beberapa faktor yang harus dipenuhi agar bisa terbentuknya pelangi.
Faktor yang pertama adalah matahari harus berada di atas garis horizon. Cahaya matarhati juga tidak boleh terhalang oleh awan, pegunungan, atau halangan lainnya.
Selain itu, posisi matahari harus berada sedikit lebih rendah. Jika kita berada di posisi yang sama dengan garis horison, maka matahari perlu berada disudut 42 derajat agar pelangi bisa terlihat dari tempat kita berdiri.
Pelangi selalu muncul pada sisi langit yang berlawanan dengan matahari.
Jadi, ketika Anda melihat pelangi, posisi matahari akan berada di belakang Anda. Karena ini lah, udara pada sisi langit yang berlawanan dengan Anda harus mengandung banyak butiran air, seperti setelah hujan.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Ternyata Pelangi Terbaik di Bumi Ada di Hawaii
Pelangi tidak hanya terjadi pada saat setelah hujan. Pelangi juga bisa terbentuk asalkan memenuhi syarat yang telah disebutkan di atas.
Contohnya di air terjun atau di pantai dekat tebing yang berombak kencang sehingga banyak percikan air ke udara. Pada kedua kondisi ini, Anda mungkin melihat pelangi.
Pelangi adalah fenomena alam yang merupakan proses optik. Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap yaitu refleksi, dispersi, dan refraksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.