Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Bikin Lebih Sehat, Studi Jelaskan

Kompas.com - 13/03/2024, 16:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian baru menunjukkan jalan kaki 10.000 langkah sehari memiliki manfaat bagi kesehatan.

Studi tersebut menyebutkan berjalan kaki antara 9000 hingga 10.000 langkah per hari mengurangi risiko kematian dini atau penyakit jantung.

Baca juga: Peneliti: Jalan Kaki Cepat Selama 10 Menit Bisa Bantu Berhenti Merokok

Asal muasal orang harus melakukan 10.000 langkah setiap hari sendiri sebenarnya masih belum jelas.

Namun hal itu disebut ada kaitannya dengan strategi pemasaran untuk mempromosikan pedometer di Jepang.

Kini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Matthew Ahmadi dari Universitas Sydney, Australia, dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa berjalan kaki sejumlah angka tersebut ada manfaatnya.

Studi jalan kaki

Mengutip New Scientist, Rabu (6/3/2024) dalam studi ini tim menganalisis lebih dari 72.000 peserta, dengan usia rata-rata 61 tahun. Mereka menggunakan akselerometer selama satu minggu di pergelangan tangan sebagai pelacak gerakan.

Para peserta kemudian dipantau rata-rata selama kurang dari tujuh tahun, di mana 1.633 orang meninggal dan 6.190 kejadian terkait penyakit jantung terjadi.

Setelah menyesuaikan dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko penyakit atau kematian selama periode tersebut seperti kualitas pola makan, status merokok, dan bentuk olahraga lainnya, para peneliti menghitung bahwa jumlah langkah optimal per hari peserta studi antara 9.000 dan 10.000 langkah.

Mereka yang berjalan kaki antara 9.000 dan 10.000 langkah itu menurut peneliti dikaitkan dengan penurunan risiko kematian selama masa studi sebesar 39 persen dan risiko insiden terkait jantung sebesar 21 persen lebih rendah.

Baca juga: Adakah Waktu Terbaik untuk Jalan Kaki?

"Temuan ini mendukung gagasan target 10.000 langkah yang awalnya disebut tidak berdasarkan bukti ternyata memiliki manfaat kesehatan," kata Dale Esliger dari Loughborough University di Inggris.

Meski begitu menurut Esliger studi tersebut tetap saja masih ada kekurangannya.

Misalnya akselerometer yang dikenakan di pergelangan tangan tidak selalu menjadi indikator terbaik untuk mengitung jumlah langkah.

Peneliti juga tidak mempertimbangkan jumlah langkah yang dilakukan per menit.

“Mungkin sekitar 6.000 langkah yang dilakukan dengan tempo yang lebih cepat dapat memberikan perlindungan kesehatan yang sama dengan 10.000 langkah yang lebih lambat,” tambah Esliger.

Studi dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine.

Baca juga: Berapa Berat Badan yang Turun jika Rutin Jalan Kaki Setiap Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com