Fragmen kecil juga terdapat dalam air minum dan makanan, dan dalam penelitian pendahuluan pada tikus, tampaknya polutan ini dapat menyusup ke setiap organ tubuh hewan pengerat tersebut.
Meskipun dampak kesehatan dari plastik pada plasenta belum diketahui, percobaan awal pada tikus menunjukkan bahwa mikro dan nanoplastik mempunyai potensi mengganggu perkembangan otak janin, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hasil perkembangan saraf yang kurang optimal.
Namun ada yang perlu digaris bawahi pula. Tingginya tingkat kontaminasi mikroplastik di plasenta yang baru-baru ditemukan di Hawai'i mungkin tidak berlaku di tempat lain.
“Karena seluruh Negara Bagian Hawai?i ditetapkan sebagai komunitas pesisir, perempuan hamil yang tinggal di sana tampaknya sangat rentan terhadap polusi plastik di laut, dengan dampak yang belum jelas terhadap kesehatan ibu dan janin.”
Studi ini dipublikasikan di Environment International.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.