Tingkat kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan awan yang lebih besar dan meningkatkan kemungkinan curah hujan.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Hujan Es yang Sering Terjadi Saat Cuaca Ekstrem?
Struktur dan jenis awan memiliki dampak signifikan pada cara tetesan hujan terbentuk dan jatuh.
Gravitasi memainkan peran penting dalam menentukan ukuran tetesan hujan.
Tetesan hujan yang lebih kecil mengalami lebih banyak hambatan udara, yang memperlambat kejatuhannya, sementara tetesan hujan yang lebih besar mampu mengatasi hambatan udara dan jatuh lebih cepat.
Tegangan permukaan air memungkinkan tetesan hujan untuk mempertahankan bentuk bulatnya, mengurangi luas permukaan dan menghindari deformasi.
Ketika tetesan hujan turun, hambatan udara memengaruhi bentuk dan kecepatannya.
Tetesan hujan yang lebih kecil mengalami hambatan udara yang lebih besar, menyebabkan mereka mempertahankan bentuk bulat, sementara tetesan hujan yang lebih besar lebih mampu mengatasi hambatan udara, sehingga cenderung rata di pangkalan.
Baca juga: Amankah Air Hujan Diminum?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.