Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Hujan Selalu Turun Dalam Bentuk Tetesan?

KOMPAS.com - Pernahkah terpikir mengapa fenomena hujan selalu disertai dengan turunnya air dalam bentuk tetesan?

Terlepas dari apakah itu hujan gerimis yang menghasilkan tetesan air dengan volume kecil atau hujan lebat yang melimpahkan volume tetesan jauh lebih besar.

Mungkin pernah muncul pertanyaan dalam pikiran Anda tentang mengapa air hujan tidak turun dalam satu aliran besar yang menggulung deras seperti air terjun. Nah, mari kita bahas penjelasannya.

Terbentuknya tetesan hujan

Dilansir dari Science ABC, Kamis (5/10/2023), hujan turun sebagai tetesan karena air di awan berubah dari uap menjadi tetesan saat mengembun dan jatuh ke bumi.

Saat udara yang telah terpenuhi dengan kelembaban dan panas naik dari permukaan bumi, itu mengalami penurunan suhu secara bertahap seiring dengan peningkatan ketinggian.

Ketika suhu udara turun di atas batas tertentu, uap air yang ada di dalamnya mulai mengembun dan mengkondensasi membentuk partikel-partikel kecil yang membentuk awan. 

Awan-awan yang terbentuk dapat memiliki komposisi yang berbeda tergantung pada kondisi cuaca yang ada saat itu.

Beberapa awan terdiri dari kristal es kecil, sementara yang lain terdiri dari tetesan air.

Komposisi awan ini bervariasi dan menghasilkan berbagai jenis awan yang kita kenal, mulai dari awan cumulus hingga awan stratus yang menutupi langit dengan lapisan tebal mereka.

Namun, yang paling menarik adalah bahwa sebagian besar hujan yang turun ke permukaan bumi berasal dari jenis awan tertentu, seperti awan nimbus atau cumulonimbus yang memiliki ketinggian yang sangat tinggi.

Ketika uap air di dalamnya mencapai titik jenuh dan tidak lagi dapat dijaga oleh angin atau kekuatan lainnya, tetesan-tetesannya mulai bertumbukan dan bergabung, membentuk tetesan-tetesan hujan yang jatuh ke bumi sebagai hujan yang kita kenal.

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya tetesan hujan

Dilansir dari Eduinput.com, Kamis (5/10/2023), ada beberapa faktor atmosfer yang memengaruhi pembentukan tetesan hujan, yaitu:

1. Tekanan Udara

Tekanan udara memainkan peran penting dalam menentukan ukuran dan kepadatan tetesan hujan.

Tekanan udara yang lebih tinggi dapat menghasilkan tetesan hujan yang lebih kecil, sedangkan tekanan udara yang lebih rendah cenderung menghasilkan tetesan yang lebih besar.

2. Suhu

Suhu atmosfer mempengaruhi tingkat kondensasi dan penguapan tetesan air di udara, yang akhirnya memengaruhi ukuran tetesan hujan.

3. Kelembapan

Tingkat kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan awan yang lebih besar dan meningkatkan kemungkinan curah hujan.

4. Jenis awan

Struktur dan jenis awan memiliki dampak signifikan pada cara tetesan hujan terbentuk dan jatuh.

5. Ukuran gravitasi

Gravitasi memainkan peran penting dalam menentukan ukuran tetesan hujan.

Tetesan hujan yang lebih kecil mengalami lebih banyak hambatan udara, yang memperlambat kejatuhannya, sementara tetesan hujan yang lebih besar mampu mengatasi hambatan udara dan jatuh lebih cepat.

6. Tegangan permukaan air

Tegangan permukaan air memungkinkan tetesan hujan untuk mempertahankan bentuk bulatnya, mengurangi luas permukaan dan menghindari deformasi.

7. Hambatan udara

Ketika tetesan hujan turun, hambatan udara memengaruhi bentuk dan kecepatannya.

Tetesan hujan yang lebih kecil mengalami hambatan udara yang lebih besar, menyebabkan mereka mempertahankan bentuk bulat, sementara tetesan hujan yang lebih besar lebih mampu mengatasi hambatan udara, sehingga cenderung rata di pangkalan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/07/170000523/mengapa-hujan-selalu-turun-dalam-bentuk-tetesan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke