Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2023, 12:30 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

 

Oleh karena itu, partikulat PM2,5 tidak kasat mata, sangat mudah terhirup oleh manusia dan dapat dengan mudah terbawa angin lebih jauh dari lokasi sumbernya.

PM2,5 dapat dihasilkan secara alami oleh siklus alam mau pun aktivitas antropogenik. Sumber PM2,5 alami bisa berasal dari pelepasan debu gunung berapi, tanah, dan aerosol dari air laut.

Sementara itu, PM2,5 yang berasal dari aktivitas manusia dapat meliputi berbagai hal erikut.

  • Emisi dari industri
  • Penggunaan mesin diesel dan bahan bakar minyak
  • Debu hasil aktivitas pertanian dan rumah tangga
  • Reaksi kimia di udara bebas yang terjadi pada polutan lain seperti gas sulfur dioksida.

Bahaya PM2,5 bagi kesehatan manusia

Para ilmuwan dalam jurnal yang sama menyebutkan PM2,5 dapat memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Apa Itu Etilen Oksida, Zat yang Ditemukan dalam Produk Mi Instan?

Beberapa masalah kesehatan jangka pendek yang dapat terjadi akibat PM2,5 adalah bersin, meningkatnya aritmia (detak jantung tidak teratur), serangan asma, dan infeksi saluran pernapasan.

Partikulat PM2,5 sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada berbagai jenis masalah kesehatan jangka panjang yang dapat terjadi akibat partikulat tersebut.

Gangguan masalah kesehatan yang dapat terjadi pada manusia akibat PM2,5, di antaranya sebagai berikut.

  • Penggumpalan darah pada sistem kardiovaskular
  • Potensi terjadinya kanker paru-paru
  • Pneumonia
  • Perkembangan paru-paru yang tidak sesuai pada anak
  • Kelahiran prematur
  • Meningkatnya risiko penyakit Alzheimer, parkinson, serta penyakit turunan saraf lainnya.

Baca juga: Apa Itu Hiperventilasi dan Bahayanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com