Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Mikroplastik Ditemukan di Jaringan Jantung Manusia

Kompas.com - 12/08/2023, 13:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mikroplastik telah ditemukan di jantung manusia dan jaringan terdalamnya untuk pertama kalinya.

Konsekuensi kesehatan dari adanya mikroplastik di dalam jaringan tubuh tersebut masih belum diketahui, namun studi baru ini adalah pengingat suram tentang betapa meluasnya masalah plastik dunia hanya dalam satu abad.

Temuan ini hasil dari studi para ilmuwan di Rumah Sakit Anzhen Beijing di China.

Seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (11/8/2023) mereka mengumpulkan sampel jaringan jantung dari 15 pasien yang menjalani operasi jantung, serta sampel darah yang diambil sebelum dan sesudah operasi.

Menggunakan sejumlah teknik pencitraan yang berbeda, tim mendeteksi puluhan hingga ribuan potongan mikroplastik individu di sebagian besar sampel jaringan.

Meski operasi membuat seseorang terpapar mikroplastik, tetapi ada juga bukti bahwa plastik asing sudah terdapat di jaringan sebelum pasien dioperasi.

Baca juga: Di Mana Mikroplastik yang Terhirup Mengendap di Tubuh Manusia?

Kandungan mikroplastik dalam tubuh

Semua sampel darah mengandung mikroplastik. Sampel darah yang diambil pasca operasi mengandung mikroplastik dengan ukuran lebih kecil dan memiliki jenis plastik yang lebih beragam.

Ini menunjukkan bahwa beberapa mikroplastik masuk ke tubuh selama operasi.

Dari sampel jaringan, para peneliti menemukan sembilan jenis plastik di lima jenis jaringan jantung.

Beberapa dari mikroplastik ini ternyata sudah ada sebelum operasi apa pun dilakukan.

Tim mengidentifikasi partikel mikroskopis dari poli (metil metakrilat) – plastik yang biasa digunakan sebagai alternatif tahan pecah dari kaca.

Partikel mikroplastik itu ditemukan di atrium kiri, jaringan adiposa epikardial, dan jaringan adiposa perikardial, yang menurut mereka tidak dapat dikaitkan dengan paparan yang tidak disengaja selama operasi.

Baca juga: Apakah Sampah Mikroplastik Bisa Masuk ke Otak?

 

Jenis plastik lain yang ditemukan dalam sampel termasuk polietilen tereftalat (banyak digunakan dalam wadah pakaian dan makanan) dan polivinil klorida (yang meresap dalam bangunan dan konstruksi).

“Pendeteksian mikroplastik in vivo mengkhawatirkan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki bagaimana mikroplastik memasuki jaringan jantung dan efek potensial mikroplastik pada prognosis jangka panjang setelah operasi jantung,” tulis peneliti menyimpulkan dalam studi mereka.

Temuan mikroplastik

Mikroplastik telah ditemukan di hampir setiap sudut dan celah lingkungan Bumi, mulai dari es Antartika hingga salju di Kutub Utara.

Ada semakin banyak bukti bahwa mikroplastik juga semakin menyebar di tubuh manusia.

Baca juga: Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Meningkat Selama Pandemi

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kotoran manusia penuh dengan mikroplastik, yang menunjukkan bahwa bahan tersebut meresap ke dalam usus manusia.

Ada juga bukti mikroplastik tertanam di banyak organ dan jaringan lain. Mereka bahkan mengidentifikasinya di plasenta manusia.

Dampak mikroplastik pada kesehatan belum banyak dipahami sepenuhnya, meski bukti mulai muncul bahwa mikroplastik memiliki efek yang merugikan.

Di sisi lain berbagai temuan ini cukup luar biasa mengingat plastik baru diproduksi secara massal kurang dari satu abad, namun punya dampak luar biasa bagi kehidupan manusia dan Bumi.

Studi terkait temuan mikroplastik dalam jaringan jantung manusia ini telah dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology.

Baca juga: Pertama Kali, Mikroplastik Ditemukan di Salju Antartika yang Baru Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com