Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Demikian pula pada perasa yang digunakan dalam cairan vape, yang umumnya aman untuk dimakan, namun tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa perasa tersebut aman untuk dihirup sebagai aerosol.

Bahkan, peneliti dalam jurnal tersebut menulis bahwa kemungkinan bahan perasa dalam kandungan cairan vape bisa berbahaya untuk dihirup.

Misalnya, senyawa diacetyl rasa mentega telah dikaitkan dengan penyakit pernapasan parah yang disebut bronchiolitis obliterans, yakni kondisi yang dijuluki sebagai 'paru-paru popcorn'.

Sebab, umumnya para pekerja di pabrik popcron microwave mengembangkan penyakit tersebut setelah menghirup diacetyl.

Dalam jurnal tersebut juga melaporkan bahwa pelarut dan zat penyedap dapat menghasilkan produk sampingan yang beracun.

Di antaranya seperti formaldehida, yakni zat yang diklasifikasikan sebagai kemungkinan karsinogen pada manusia.

Dampak menghirup formaldehida dalam dosis tinggi bisa berbahaya.

Baca juga: Apakah Buah Tin Bisa Membantu Turunkan Berat Badan?

Dalam studi tahun 2017 yang dipublikasikan di jurnal PLOS One menemukan, konsentrasi formaldehida dari pelarut cairan vape yang dipanaskan dapat melebihi batas yang dapat diterima yang ditetapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan A.S.

Jadi, secara teori, kondisi tersebut dapat menempatkan pengguna rokok elektrik atau vape pada risiko kanker yang lebih tinggi.

Akan tetapi, risiko kanker karena penggunaan vape ini masih belum ditunjukkan secara jelas dalam penelitian tersebut.

Risiko overdosis nikotin dari cairan vape

Kadar nikotin pada kebanyakan rokok elektrik sangatlah bervariasi.

Vape dapat saja mengandung konsentrasi nikotin yang tinggi, dan pengguna sering kali dapat menghitung jumlah nikotin yang dikirimkan dalam satu kepulan.

Dampaknya, menurut penulis studi, vaping dapat meningkatkan risiko overdosis nikotin.

Sementara itu, overdosis nikotin atau keracunan nikotin adalah suatu kondisi yang gejalanya seperti otot berkedut, pingsan, muntah, jantung berdebar, kejang hingga kesulitan bernapas. Jika gejala yang terjadi cukup parah, maka keracunan nikotin terkadang bisa mematikan.

Baca juga: Apakah Minum Air Panas Bisa Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com