Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Dr Deep Sea, Ilmuwan Pemecah Rekor Terlama Hidup di Bawah Air?

Kompas.com - 13/06/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dr Deep Sea terus dipantau oleh ahli

Tim peneliti dokter dan ilmuwan terus memantau perubahan fisiologi Dituri selama tinggal di bawah air, mulai dari analisis sampel darah, urin, dan air liurnya.

Mereka juga melakukan berbagai tes, termasuk elektrokardiogram (EKG) untuk menguji fungsi jantungnya, elektroensefalogram (EEG) untuk menguji aktivitas otaknya, tes fungsi paru untuk melihat seberapa baik paru-parunya bekerja, tes pupillometry untuk memantau tekanan di dalam tubuhnya.

Para peneliti juga memantau tidurnya menggunakan sensor canggih berbasis pergelangan tangan, dan dia menjalani berbagai evaluasi psikologis secara teratur.

Hasil pengamatan selama 80 hari berada di bawah air, Dituri menyebut stres oksidatifnya telah berkurang dua pertiga, ia juga mencatat peningkatan jumlah sel punca, dan kadar kolestorelnya juga turun.

Baca juga: Siapa Christiaan Huygens yang Dikenal sebagai Penemu Satelit Saturnus?

Tidur REM-nya atau tahap tidur di mana kebanyakan mimpi terjadi, meningkat antara 35 persen menjadi 40 persen hingga lebih dari 60 persen.

Sementara pada hari ke-93 misinya, Dituri mengklaim akumulasi dari semua faktor tersebut membuatnya merasa 10 tahun lebih muda.

Dituri juga berolahraga dengan resistance band jenis baru yang dirancang untuk membantu astronot mempertahankan massa otot di luar angkasa, meski tim peneliti belum mengungkapkan hasilnya.

Temuan ini belum ditinjau atau direplikasi oleh rekan sejawat karena itu diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuat kesimpulan konkret.

Selain misi ilmiah, Dituri berharap apa yang ia lakukan di bawah air dapat membantu menyebarkan pesan konservasi laut.

Baca juga: Siapa Itu Nefertiti, Sosok Ratu Mesir Kuno yang Dikenal Karismatik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com